Ini lanjutan dari part Idol sebelumnya. Maaf baru di up, soalnya aku lupa buat publish 😭 kalau kalian lupa alurnya, boleh baca yang part sebelumnya.
Warning: ini cuma fiksi ya. Jadi, jangan dibawa ke rl!
Perasaan kamu tidak tenang begitu membaca beritanya. Saat ini, kamu sedang menatap ponsel yang menampilkan room chat Jaemin. Pria itu tidak mengabari kamu sedari pagi membuat kamu tambah panik, takut terjadi sesuatu di sana.
Kamu mengintip keadaan di luar dari balik jendela. Banyak sekali orang-orang yang kamu yakini adalah fans NCT beserta wartawan sedang berdiri di depan gedung apartemen. Banyak dari mereka yang mencoba menerobos masuk ke dalam, tetapi dihalangi oleh petugas keamanan.
Kamu menggigit bibir bawah hingga berdarah. Kebiasaan kamu ketika sedang panik.
Kini, isi otak kamu hanya ada kata "seandainya".
Seandainya kamu tidak menemui Jaemin.
Seandainya kamu lebih berhati-hati.
Seandainya kamu menyuruh Jaemin untuk pulang.
Dering panggilan yang sedikit kencang mengalihkan atensi kamu ke arah ponsel yang tergeletak di kasur. Kamu mengambil ponsel tersebut, sedikit bernafas lega begitu mengetahui panggilan tersebut dari Jaemin.
"Halo, Na. Kamu gapapa?"
"Harusnya aku yang nanya gitu ke kamu, Y/N. Kamu gapapa, kan?"
"Aku gapapa, kok."
"Y/N, kamu disuruh CEO ke gedung SM. Nanti manajer aku bakal jemput kamu. Kamu siap-siap aja."
"Iya." Setelah itu, kalian saling diam. Bingung harus berbicara apa lagi.
"Na?"
"Hm?"
"Maaf, harusnya kemarin aku lebih hati-hati."
"Gak perlu minta maaf, salah aku juga karena ngajak ketemuan. Kemarin aku gak bisa nahan kangen."
"Yaudah, kita sama-sama salah." Kamu bisa mendengar Jaemin terkekeh di seberang sana.
"Y/N. Apa pun yang terjadi, tetap di samping aku, ya?" Tanpa sadar kamu menganggukkan kepala.
"Iya."
"Sampai ketemu di gedung SM pacarnya Nana." Kamu tersenyum. Setelah panggilan terputus, rasa gelisah itu kembali muncul. Kamu menghela napas.
-'🌱
Kamu sedang duduk dalam gelisah. Tidak pernah terbayangkan di benak kamu akan berada dalam satu ruangan dengan atasan dan staff agensi.
"Jadi, kamu yang namanya kim Y/N?" Kamu mengangguk kecil. Di sebelah kamu ada Jaemin. Di bawah meja, tangan kalian saling bertaut. Ibu jari Jaemin mengusap punggung tangan kamu guna menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Na Jaemin As
FanfictionMulai dari suami, pacar, bahkan ayah sekalipun, Jaemin bisa menjadi apa saja yang kamu mau. Baca dulu aja, siapa tau suka. Kalau suka, tolong tinggalkan jejak voment ya maniez. © jinaestetic, 2021