Saat ini kamu tengah berada di sebuah klinik milik Jaehyun. Menatap dokter muda itu sedang memasang alat pendengaran di telinga Jaemin.
"Gimana? Suara saya terdengar jelas?" Jaemin sedikit kesulitan memahami ucapan Jaehyun.
"Kurang, dok." Jaehyun kembali menyesuaikan volume pada alat bantu dengar Jaemin.
"Kalau sekarang, gimana? Udah terdengar jelas?" Jaemin mengangguk sambil tersenyum.
"Jelas. Terima kasih, dokter." Jaehyun tersenyum hingga memperlihatkan lesung pipinya.
"Sama-sama." Jaemin beranjak dari kursi, menghampiri kamu yang sedang bersandar di tembok.
"Kamu tunggu di luar aja, aku mau bayar dulu." Jaemin menurut, pria itu keluar dari ruangan, menyisakan kamu bersama Jaehyun. Kamu menghampiri Jaehyun yang sedang membereskan beberapa peralatan.
"Makasih udah bantu Jaemin." Jaehyun menatap kamu.
"Sama-sama. Lagian udah jadi tugas aku."
"Iya juga." Jaehyun menggelengkan kepalanya.
"Gimana kamu sama Jaemin?"
"Baik. Kamu kan liat sendiri keadaan aku sama Jaemin."
"Bukan itu, hubungan kalian. Masih renggang? Tapi kayaknya nggak, deh."
"Ngapain sih nanya kayak gitu, gak ada pertanyaan lain apa?"
"Aku tau sebenarnya kamu sayang sama Jaemin. Cuma karena ego sama gengsi kamu terlalu tinggi aja jadinya hubungan kalian renggang." Kamu menatap sinis Jaehyun.
"Gak usah berlagak tau."
"Tapi kan fakta."
"Berapa harganya?" Kamu mengalihkan pembicaraan sembari membuka dompet. Sebelum kamu mengeluarkan beberapa lembar uang, Jaehyun lebih dulu menahan tangan kamu.
"Gak usah. Buat Jaemin gratis." Kamu menggeleng kuat.
"Masa gratis, sih. Itu alat bantu dengarnya pasti mahal. Kamu kan pakein yang paling bagus."
"Bayarannya kamu pake buat jalan-jalan sama Jaemin aja." Kamu menghela napas.
"Yaudah, makasih. Aku pergi dulu." Kamu berjalan menuju pintu ruangan.
"Inget, bayarannya buat kalian jalan-jalan!"
-'🌱
Kamu dan Jaemin berjalan beriringan menuju halte bus. Sebelum itu, kamu menatap jam yang melingkar di pergelangan tangan. Waktu masih menunjukkan pukul sebelas siang, sepertinya terlalu cepat untuk pulang sekarang. Tiba-tiba kamu teringat dengan ucapan Jaehyun.
"Jalan-jalan dulu aja kali, ya? Tapi kemana?" Kamu berhenti dan menarik pelan lengan baju Jaemin. Pria itu ikut berhenti dan menatap kamu bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Na Jaemin As
FanficMulai dari suami, pacar, bahkan ayah sekalipun, Jaemin bisa menjadi apa saja yang kamu mau. Baca dulu aja, siapa tau suka. Kalau suka, tolong tinggalkan jejak voment ya maniez. © jinaestetic, 2021