Kamu terbangun karena suara alarm. Saat membuka mata, kamu sudah mendapati pemandangan yang sangat indah. Pemandangan Jaemin yang sedang tertidur damai sambil memeluk kamu. Satu tanganmu tergerak mengusap wajah Jaemin, setelah itu beralih membelai rambutnya.
Sudah dua tahun kalian menjadi seorang pasutri tapi kamu masih tidak percaya karena menikah dan memiliki suami yang sempurna seperti Jaemin. Selain karena wajahnya yang tampan, Jaemin sangat baik, tidak mudah marah, bahkan ramah kepada semua orang. Kamu sangat berterima kasih kepada Tuhan karena telah menjadikan Jaemin sebagai jodoh kamu.
"Good morning yang." Suara serak Jaemin menyadarkan kamu. Kamu menatap Jaemin yang sedang menatap kamu juga.
"Kapan bangunnya?"
"Sebenarnya sebelum kamu bangun, aku udah bangun duluan. Tapi aku pura-pura tidur lagi."
"Dasar, bangun sana." Saat kamu mencoba melepaskan pelukan, Jaemin malah mengeratkan pelukannya.
"Nanti aja, lagian sekarang libur."
"Tapi aku mau mandi na."
"5 menit lagi ya?" Bujuk Jaemin. Kamu pun menghela nafas lalu membiarkan Jaemin mendusel di leher kamu.
"Tuh na, udah 5 menit lebih." Kata kamu pada Jaemin. Jaemin pun menatap kamu sambil cemberut membuat kamu tertawa.
"Ngapain cemberut gitu? Udah gede tapi kelakuannya masih kayak anak kecil." Kamu mencubit bibir suami kamu.
"Kiss dulu tapi."
"Lepasin dulu pelukan kamu."
"Gak mau, nanti kamu kabur." Kamu berdecak lalu mencium Jaemin di pipi.
"Kok di pipi sih. Disini dong." Jaemin menunjuk bibirnya.
"Malu ah na."
"Kok malu? Padahal udah dua tahun resmi loh, udah pernah ngelakuin itu ju—" Kamu pun mengecup bibir Jaemin secepat kilat agar Jaemin tidak berbicara lebih banyak.
"Udah kan? Lepasin." Jaemin pun melepaskan pelukannya.
Kamu beranjak dari kasur lalu mengambil handuk. Setelah itu kamu menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar kalian. Kamu berhenti saat merasakan seseorang mengikuti kamu. Kamu berbalik dan menatap Jaemin yang sedang tersenyum.
"Ngapain ikutin aku?"
"Mau ikut mandi."
"Gak gak, kamu mandi di kamar mandi satunya lagi aja."
"Loh, kita kan udah sah, udah pernah man—"
"NA JAEMIN CUKUP!!"
-'🌱
Badanmu sudah lebih segar setelah mandi. Selagi menunggu Jaemin mandi, kamu pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Saat kamu sedang sibuk berkutat dengan peralatan dapur, tiba-tiba sebuah tangan kekar melingkar di perut kamu. Reflek kamu menghadap ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Na Jaemin As
FanfictionMulai dari suami, pacar, bahkan ayah sekalipun, Jaemin bisa menjadi apa saja yang kamu mau. Baca dulu aja, siapa tau suka. Kalau suka, tolong tinggalkan jejak voment ya maniez. © jinaestetic, 2021