Sahabat

5.5K 543 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Kiw, cewek, main yuk." Kamu menghela nafas ketika mendengar suara di sebelahmu.

"Apasih, Na. Jangan ganggu deh, lagi gak mood tau." Bukannya menurut, Jaemin malah tambah mengganggu kamu. Mulai dari noel-noel pipi kamu, mainin rambut kamu, ngambil tangan kamu buat diusapin ke pipinya. Gak ada kerjaan emang.

Kamu yang lagi ngerjain tugas pun jadi gak bisa fokus karena dedemit satu ini. Kalau aja Jaemin bukan sahabat, mungkin udah kamu buang ke lautan dari dulu.

"Hey!" Kamu diem.

"Hey!" Kamu masih diem.

"Heyyy!" Kamu yang udah jengah langsung natap Jaemin kesal.

"APA!?"

"Hey kamu, hatiku dag dig dug saat aku melihatmu."

"Jelema edan (orang gila) ." Gumam kamu.

"Kok gak main sama temen sepergilaan lu, Na?" Jaemin menatap kamu bingung.

"Temen sepergilaan? Siapa?"

"Haechan."

"Dia kan sakit, makanya gak sekolah. Karena dia gak sekolah, aku ganggu kamu aja." Oh iya, kamu lupa kalau Haechan gak masuk sekolah. Pantes aja kelas gak berisik kayak biasanya, biang keroknya lagi sekarat.

Becanda.

"Lu bosen, kan?" Jaemin ngangguk.

"Mending kerjain tugas bu Wendy, pulang sekolah harus dikumpulin."

"Males ah, entar aja gue nyontek ke yang lain." Kamu mendengus.

"Na, tau gak bedanya kedelai hitam sama lu."

"Dia buluk, gue ganteng."

"Salah."

"Terus?"

"Kalau kedelai hitam bisa jadi kecap asin, kalau lu bisanya nyusahin." Jaemin mengerjapkan matanya.

"Kok kamu jahat sama aku." Jaemin mengerucutkan bibirnya membuat kamu ingin menaboknya dengan kamus tebal.

"Canda, BURU KERJAIN!" Amuk kamu. Kamu ngelakuin ini tuh biar Jaemin jadi pinter. Masa iya dari kelas 10 dia selalu rangking 3 dari bawah.

Jaemin langsung menuruti kamu dan buru-buru mengerjakan tugas, soalnya tatapan kamu udah kayak mau mutilasi dia. Jaemin gak mau mati muda, dia kan pengen ngerasain kawin sebelum mati.










-'🌱










"Y/N!" Kamu menoleh ke arah belakang dan mendapati Jeno yang sedang berlarian di koridor.

"Apa Jen?" Kamu berusaha tenang walaupun jantung kamu udah berdebar gak karuan. Gimana gak berdebar, soalnya kamu diajak ngobrol sama doi.

Kamu emang udah suka Jeno sejak masuk SMA, soalnya dia tipe kamu banget. Udah baik, pinter, ramah, jago main basket. Definisi cowok sempurna emang.

[✓] Na Jaemin AsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang