2

10K 799 12
                                    

Bertahun - tahun telah berlalu, penghianatan yang Dion lakukan hampir wanita itu lupakan.

Kia terkenal dengan sosok yang dingin dan jarang bergaul di lingkungan masyarakat kompleks nya. Wanita itu hanya senang minum - minum dan keluar malam, setidaknya hanya itu penilaian orang lain terhadap dirinya.

Walau memang beberapa waktu lalu benci Kia terhadap pria itu bisa dikatakan berkurang, namun tak lagi sekarang. Kia melihat Dion yang duduk kaku di atas ranjangnya, pria itu terlihat kebingungan dan sok polos. Kia berdecih, rasa benci yang telah lama berkurang itu kini bangkit lagi setelah melihat Dion. Kia melangkah mendekat dan mencengkram kerah Dion.

Dion terkejut dan terjatuh terlentang. Pria itu menggeliat panik dan wajahnya merah padam.

"Udah deh jangan sok polos" ujar Kia. Dion menggeleng - geleng lemas.

"L-leher Dion.. s-sakitt.." Kia berdecih.

"Gue terpaksa harus buka kedok palsu Lo ini!" Kia berusaha membuka paksa pakaian yang dikenakan Dion dan hal itu membuat gion menangis takut.

"H-hiks.. j-jangann.. hiks.. hiks.."

"Gue bilang jangan pura - pura!!!" Kia berteriak marah. Dion langsung menahan isakannya dan pria itu menggeleng lemah.

"J-jangan.." lirih nya dengan suara bergetar, hal itu membuat kia terdiam.

"Lo! Mau pura - pura gak inget hah?" Kia mendengus, wanita itu langsung mengendurkan cengkraman nya.

"Hiks.. hiks.. hiks.." Dion ketakutan, pria itu mengusap - usap air matanya. Tangan bahkan tubuh pria itu bergetar hebat dan membuat kia berpikir lagi.

Pria ini beneran berubah? Dia kenapa?

Kia berpindah duduk disamping Dion, wanita itu berdecih. Saat menoleh Kia dapat melihat Dion terlihat takut melihatnya.

"Hahh...." Kia menghela nafas.

"Turun Lo, Lo tidur di bawah." Pinta Kia ketus, Dion mengangguk patuh pria itu langsung turun dari ranjang dengan tergesa dan dapat kia lihat baju lusuh pria itu kini basah oleh air mata. Kia terenyuh... Tidak! Kenapa pula dia harus peduli?

Kia meremas jari jarinya, akhirnya wanita itu terbangun dan membuka lemari besar nya, disana ia mengambil salah satu pakaian oversize putih nya lalu berjalan mendekati Dion yang sudah terbaring diatas lantai tanpa tikar maupun bantal.

"Bangun dulu" ucap kia singkat, Dion yang tengah menghapus sisa - sisa airmatanya mengangguk lagi dengan bergetar. Heh dia takut? Bohongan ya??

Dion berdiri, tangannya terpaut dan pria itu menunduk dengan takut. Kia berdecak, wanita itu berangsur mendekat dan meraih baju pria itu lagi, hendak membukanya.

Dion terkejut dan langsung menggeleng lagi.

"J-jangan.." Kia menatap dion sebentar dan langsung membuang baju itu kearahnya.

"Pakai, jangan sampai baju lusuh Lo bikin kotor lantai mahal gue" ucapnya lalu kia naik ke atas ranjang lagi. Wanita itu juga melemparkan bantal dan tak berkata - kata lagi.

Dion menatap baju itu dan kia secara bergantian. Air matanya menetes, lagipula sama saja, dulu gion juga tidur diatas lantai bahkan lantai nya lebih kotor (lantai tanah).

Yang pria itu ingat, dulu dia tinggal di rumah yang lumayan lebih layak namun karena orang tuanya bangkrut mereka pindah dan tinggal di rumah kumuh, wanita yang katanya istrinya pun pergi meninggalkan Dion.

Orang tuanya berlaku sangat berbeda, Dion beberapa tahun lalu pernah koma karena kecelakaan lalu lintas beruntun yang menimpanya.

Pria itu terlihat bingung, dimana dia harus mengganti pakaiannya? Dion tak mungkin menggantinya disini kan?

Kia menoleh dan berdecih.

"Apalagi? Ganti aja disini... Lagian cuma baju aja, repot amat sih" kesal Kia. Wanita itu masih tak mengalihkan pandangan, ya memang sengaja.

Dulu saat mereka 3 tahun berpacaran, dion memang terlihat seperti pria yang sopan, hubungan mereka bahkan tak lebih dari pegangan tangan dan pelukan, hal itulah yang membuat kia percaya bahwa Dion adalah pria baik - baik.

Namun tepat setelah kecelakaan orang tuanya, Kia dengan keadaan kacau mendatangi rumah Dion, rumah itu terlihat sepi, orang tuanya tidak tahu kalau mereka berpacaran dan kia juga tidak tahu bagaimana rupa kedua orang tua Dion. Dulu orang tua Dion jarang sekali tinggal dirumah, karna harus bekerja ekstra.

Kia yang sudah sangat kacau kembali di kacaukan dan bahkan shock saat melihat Dion dan seorang wanita melakukan hal yang paling tak bisa kia bayangkan. Dion berkhianat! Pria brengsek itu berani sekali berkhianat di belakangnya, kedok sok polos dan alim itu berhasil mengelabui Kia dan membuat kia semakin benci dengan Dion.

Namun itu telah lama berlalu, Kia bahkan hampir melupakan nya jika saja mereka tak kembali datang dan menjual dion pada dirinya.

Mungkin ini takdirnya bahwa ia harus membalas perbuatan Dion. Bahkan pria itu katanya pernah menikah kan? Ihh Kia menatap dion dengan jijik.

Pria itu terlihat membelakangi Kia, dia mulai melepaskan pakaiannya dengan cepat dan kembali memakai baju yang Kia berikan dengan tergesa.

Kia terdiam, kulit dion memang sangat putih namun karna jarang terawat dari kejauhan kia dapat melihat beberapa kotoran.

"S-sudah... A-apa dion boleh t-tidur?" Ucap pria itu terbata - bata. Kia mengangguk, pria itu lantas mulai berbaring diatas lantai.

Hal apa yang sudah menimpa pria itu 9 tahun belakangan ini?

Kia terlarut dalam pikirannya hingga tak sadar bahwa ia mulai tertidur.

To be continued

Dion's My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang