6

6.8K 610 20
                                    

Matahari mulai muncul diatas cakrawala. Kia mengerjapkan kedua matanya dan melakukan peregangan beberapa kali. Beberapa menit berlalu akhirnya nyawa kia terkumpul sepenuhnya.

"Dimana pria itu?" Tanya Kia heran, pasalnya ia tak melihat keberadaan Dion dimanapun. Indra penglihatan kia pun melihat kearah atas tubuh nya, itu pakaian yang dia pilih untuk Dion kemarin, apa Dion yang menutupi tubuh nya?

Tangan nya bergerak untuk membuka pintu mobil, mereka masih berada di depan mansion mewah Cloe. Gadis itu celingukan, tak mungkin kan Dion masuk ke dalam mansion Cloe.

"Kemana sih dia pergi? Ck.. Menyusahkan." Kia iseng berjalan mengitari mobil nya, gadis itu seketika membelak saat melihat kearah tubuh kurus Dion yang tergeletak di tanah sambil menyandar pada mobil. Gadis itu berlari kecil dan berjongkok di depan Dion.

Gadis itu menatap kosong kearah Dion yang memeluk tubuhnya sendiri, tubuhnya bergetar.

"Heh bangun!" Kia menampar pipi Dion... lumayan keras. Disana dia baru menyadari jika tubuh pria itu terasa panas.

"Dia demam?" Kia menggoncang pelan tubuh pria itu, Dion akhirnya membuka sedikit kedua matanya dan menatap Kia dengan tatapan sayu. Tubuhnya sangat lemas, bahkan untuk mengangkat tangan saja Dion kesusahan.

"D-dingin.." hanya itu yang terlontar dari bibir mungil nya setelah berusaha keras untuk ia gerakkan.

"Baiklah.. ayo berdiri. Masuklah kedalam, kita akan kembali pulang." Ucap kia dengan nada yang sedikit gemetar.

Gadis itu menahan beban tubuh Dion, Kia merangkul pria itu dan akhirnya Dion berhasil berdiri. Ia membuka pintu mobil dan dengan cepat dan membawa Dion untuk masuk, Kia menyandarkan tubuh Dion yang lemas di kursi penumpang, dan memasangkan sabuk pengaman.

Ia lantas duduk di kursi kemudi dan mulai menghidupkan mesin. Sesekali Kia menoleh ke belakang dengan cemas. Setelah mesin mobil hidup, ia mulai menjalankan mobil dengan kecepatan lumayan tinggi.

Dion melihat raut cemas Kia walau samar samar, bibirnya membentuk lengkungan halus.

"Kia... Mengkhawatirkan Dion?"

Lalu kedua mata pria itu menutup lagi. Untuk pertama kalinya Dion melihat raut wajah itu, Kia yang cemas terhadap nya.

***

Kia meletakkan baskom berisikan air hangat di atas paha nya, Dion terlihat masih memejamkan kedua matanya.

Tangan gadis itu bergerak meremas handuk yang sudah ia basahi lalu menempelkan nya di dahi Dion.

"Cepet sembuh lo, jangan nyusahin." Kia berucap dengan ketus. Ia tahu Dion sudah sadar, hanya saja pasti berat untuk membuka kedua matanya.

Entah kenapa Dion kembali merasakan nyeri di dada nya saat mendengar kalimat ketus dari Kia.

Pakaian pria itu terlihat basah dipenuhi oleh keringat, Kia menghela nafas kecil. Diletakkan nya baskom berisi air hangat diatas meja tak jauh dari ranjang dan Kia mulai membuka lemari nya, mengambil sepasang pakaian dan berjalan kembali menuju ranjang.

Ternyata kedua mata Dion sudah terbuka, pria itu mengerjap ngerjap kecil melihat kearah pakaian yang Kia bawa.

Kia membantu Dion untuk menyandar tanpa berkata kata. Jemari lentiknya kemudian beralih ke kancing baju Dion dan hendak membuka nya. Tangan Dion menahan pergerakan Kia.

"B-biar D-dion.."

Kia berdecih. Pria itu kembali sok suci dan hal itu membuat rasa marah Kia kembali bangkit. Kia meremas jemari nya dengan kuat. Dia pun menghempaskan sepasang pakaian itu keatas selimut Dion.

"Terserah." Ucapnya.

Gadis itu kemudian bangkit dan berjalan keluar dari kamar, membanting pintu hingga menimbulkan suara yang keras.

Dion memejamkan matanya, tangannya beralih menekan perut nya yang terasa nyeri. Kia benar benar lupa bahwa mereka belum makan apapun dari kemarin malam.

Air mata mulai terjatuh dari pelupuk mata Dion. Kenapa kia marah lagi?

***

Kia memandangi kearah kendaraan yang berlalu lalang. Saat ini dia tengah berada disebuah posko penjagaan depan kompleks rumah nya. Kia tak ingin berlaku kasar saat pria itu sakit, tak bisa berbohong hatinya juga berdenyut perih kala melihat tubuh lemas Dion.

Hanya duduk terdiam tanpa melakukan apapun, Kia hanya menatap kearah depan dengan pikiran yang berkecamuk.

"Aku baru tahu tubuh nya sekurus itu." Kia menggigiti bibir nya hingga tanpa sadar dia menggigit terlalu keras hingga bibir nya berdarah.

Kia bahkan bisa mengangkat tubuh Dion, pria itu tak seberat kelihatan nya. Namun sisi lain kia mencoba menampis hal itu.

Dia merasa sudah benar, lagi pula selama ini pria itu makan dengan enak juga di rumah nya. Tak salah jika kia membalas sedikit perbuatan Dion yang dulu pernah menimbulkan rasa sakit yang mendalam padanya.

"Apa aku batalkan saja rencana pernikahan ini?" Monolog Kia.

Gadis itu mengeluarkan sebatang permen dari dalam saku nya, membuka bungkus nya dan mulai memasukkan permen tersebut kedalam mulut nya.

Kia menatap kosong ke arah jalan raya. Selama ini kia sangat sulit untuk menerima pria lain di dalam hatinya, Kia trauma dengan sakit hati yang pernah melanda nya.

Jika kia juga mencampakkan pria itu, bukankah mereka akan impas?

"Si*lan!" Denyutan di kepala nya mulai muncul, Kia memukul kepalanya. Kenapa sulit sekali untuk mengenyahkan kenangan buruk itu? Selama ini dia sudah hampir berhasil melupakan nya!

Kia akhirnya bangkit dari sana, kaki nya melangkah kembali memasuki area kompleks. Selain kepala, perutnya sudah berbunyi sedari tadi. Kia tak sadar jika waktu yang dia habiskan di posko tadi sudah lumayan lama, sekitar 2 jam?

Gadis itu berjalan masuk ke dalam rumah nya, tangan nya sibuk menekan nekan sisi kepala nya yang terasa sakit.

Saat ini kia memutuskan untuk makan terlebih dahulu, ia pun melangkah menuju dapur dengan langkah yang berat. Kepala nya terangkat saat mendengar pancuran air di wastafel dapur.

Dia..

Dion yang terlihat pucat mencoba untuk tersenyum dan berjalan menghampiri kia dengan langkah yang pelan.

"Kia.. Dion sudah selesai memasakkan nasi goreng untuk Kia." Ucap nya kemudian tubuh ringkih itu terhuyung dan terjatuh dalam bekapan Kia.

"Dion?!"


***
Yuhuu! Update lagi wankawan.
Dion kasian banget (´;︵;')

Red jadi kesel sendiri sama Kia. Dion lagi sakit malah ditinggal 😭
Pesan kalian ke:

Dion

Kia

Red

Koment diatas ya..
See you in the next chapt.

Ms.red 💋

Dion's My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang