Dahi wanita itu terlihat berkerut, masalah dengan suaminya baru saja mereda tapi kini malah perusahaannya yang bermasalah. Terlebih, Kia tentu juga tak melupakan sosok pria itu, Cloe.
"Mark, kau melihat Cloe? Apa dia baik-baik saja?" Kia meletakkan ponselnya diatas meja dan beralih menatap Mark.
Pria itu mengangguk kecil. Ia menyodorkan ponsel kerjanya yang langsung Kia ambil alih. Retinanya menjelajahi seisi foto yang Mark tunjukkan padanya, seketika wanita itu pun menyeletuk,
"Dia agak... lebih berisi?"
"Pipinya juga jadi lebih chubby, bos. Hari ini dia pergi ke 4 restoran yang berbeda." Lapor Mark. Pria itu sebenarnya masih heran, kenapa bosnya ini masih saja memikirkan sugar babynya itu?
Melihat ekspresi Kia yang berubah, Mark awalnya mengira bahwa wanita itu sudah tak menyukai pria bernama Cleo itu lagi, tapi saat Kia kembali berbicara, sepertinya dugaannya salah.
"Hari ini dia berulang tahun," Mark nampaknya agak kaget, meski begitu ia masih terdiam menunggu kelanjutan kalimat Kia.
"Aku sengaja tak mengucapkan selamat ulang tahun padanya dan berencana surprise-in dia. Mark, bagaimana menurutmu?" Tanya Kia seraya melirik sekilas ke arah bawahannya itu.
Mark menggeleng kecil, ia akhirnya kembali berbicara dengan agak berani.
"Bos serius? Suami bos... bagaimana?"
Diluar dugaan, Kia malah terkekeh. Seolah menganggap bahwa pertanyaan Mark adalah sesuatu hal yang lucu.
"Gimanapun juga, Mark pernah ada di masa terpurukku. Yah... meski hubungan kita memang simbiosis sih."
"Menurutku, Bos harus jelaskan secepatnya," ujar mark. Kia mengangguk kecil.
"Kau benar,"
Percakapan mereka seketika terhenti saat ponsel yang ada di tangan Kia bergetar. Kia dan Mark pun kini saling pandang, sampai akhirnya Kia membuka pesan itu dan mendapati sebuah sms dari nomor asing. Dengan cepat pun ia membaca pesan itu, tangannya meremas ponsel tersebut.
"Dia tahu kita datang kesini,"
Kedua mata Mark terbelalak. Ia menangkap kembali ponsel kerjanya yang dilemparkan oleh Kia. Wanita itu dengan cepat berubah datar, ia mengambil blazernya dan beranjak dari kursinya,
Begitu membaca isi pesan itu, Mark langsung menggeleng dan berusaha mencegah Kia.
"Bos, anda jangan gegabah, wanita gila itu pasti menyiapkan jebakan." Meski Mark berusaha menahan Kia, wanita itu terlihat kukuh dengan pendiriannya. Terlebih, nama suaminya ikut terseret. Helena sungguh bernyali!
"Dia menantangku, aku akan menghadapinya. Mark, dimana Dion?"
Mark yang berusaha mengejar dan menyamai langkahnya dengan sang bos pun berusaha menyaut.
"Pria itu masih tertidur, bos." Jawabnya. Kia mengangguk sekilas.
"Jaga dia. Aku akan pergi sendiri,"
"Apa? Bos... ini membahayakan nyawa anda."
"Mark! Itu perintah." Mark langsung terdiam. Tepat saat mereka sampai di depan lobi hotel, para bodyguard Kia langsung siap siaga begitu menyadari raut wanita itu yang mengetat dan terlihat menahan amarah. Tepat saat Kia hendak masuk ke dalam mobilnya, Mark akhirnya kembali bersuara.
"Bos akan pergi sendiri," ujarnya, para bodyguard yang hendak bersiap dengan mobilnya pun akhirnya mengurungkan niat dan mengangguk serempak.
"Tenang saja, aku akan kembali bahkan sebelum Dion terbangun. Rahasiakan kepergianku," ujar Kia. Mark pun mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dion's My Baby
RomanceDulu, Kia adalah gadis yang baik namun dikecewakan. Kia juga setia namun di sia siakan. Trauma dan ego berhasil merubah Kia menjadi sosok yang berbanding terbalik dengan dirinya di masa lalu. Saat orang yang menyebabkan trauma nya itu datang kembali...