Part 2

497 70 7
                                    

Selamat membaca
*
*

So Eun dan Kim Bum akhirnya sampai di sebuah klub malam. Salah satu tempat yang membuat So Eun risih. Tidak sedikit pun ia berani melepaskan tangannya dari Kim Bum. So Eun takut dengan orang-orang yang mabuk. Meski ia bisa saja memukul pria-pria itu dengan jurus bela dirinya, tapi So Eun tahu ia harus menjaga sikap.

"Bum, kenapa kita ke sini?" So Eun masih bisa bicara tanpa berteriak. Ini belum larut malam sehingga suara musik masih bisa diterima oleh gendang telinganya.

"Untuk bersenang-senang. Kau pasti menyukainya."

Mereka duduk di sebuah sofa. Seorang pelayan berpakaian mini menghampiri meja Kim Bum dan meletakkan sebotol minuman dan dua gelas es batu di depan mereka. Gadis itu mengedipkan matanya menggoda, sementara Kim Bum tersenyum manis.

So Eun mengatur napasnya, mencoba mengendalikan perasaan cemburu yang mulai menyelimuti. Ia tidak tahu apa maksud Kim Bum membawanya ke tempat seperti ini. Jika untuk membuktikan bahwa dia ingin selingkuh atau menggoda wanita lain berarti Kim Bum dalam bahaya. Pria itu berani mempermainkan seorang Kim So Eun.

"Bum, aku mau pulang."
Kim Bum menggenggam tangan So Eun dan menciumnya.

"Nikmati saja So Eun. Kau akan menyukainya. Kita akan berdansa dan minum bersama," ujar Kim Bum.

Pria itu menuangkan bir ke dalam gelas. Seorang wanita cantik berpakaian hitam yang memperlihatkan bahu telanjangnya menghampiri Kim Bum.

"Astaga, aku baru melihatmu lagi, Bum. Ke mana saja selama ini?"

Wanita itu tidak malu sedikit pun mencium kedua pipi Kim Bum.

So Eun melepaskan tangannya dari Kim Bum dan berlari keluar klub. Kakinya menghentak kesal. Ia tidak sanggup lagi melihat Kim Bum bermesraan dengan wanita lain. So Eun masih punya harga diri. Tiba-tiba seorang pria menarik tangan So Eun saat gadis itu keluar dari club malam. Tanpa berpikir panjang So Eun membanting tubuh pria itu hingga terkapar kesakitan.

Kim Bum yang melihat So Eun marah pun segera membawa gadis itu pergi.

"Lepaskan aku!"

Kim Bum melepaskan tangan So Eun saat mereka sampai di parkiran. Kim Bum berkacak pinggang dengan kepala menunduk. Sementara So Eun memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Kenapa tidak temani saja wanita itu?"

"Kau cemburu?"

"Apa yang kau katakan? Kau pikir aku wanita murahan?" Kim Bum memegang bahu So Eun.

"Maaf. Aku yang salah."

So Eun menepis tangan Kim Bum dan pergi begitu saja. Kim Bum terus mengikuti So Eun tanpa berani bicara. Mereka terus berjalan seolah tak mengenal satu sama lain.

So Eun berhenti di sebuah toko pakaian wanita. Dari pantulan kaca toko yang gelap ia bisa melihat penampilannya. Ia tidak seksi dan cantik seperti wanita yang ada di club. Apa Kim Bum sudah bosan dengan dirinya? Atau pria itu malu mempunyai kekasih yang jauh dari kata sempurna

So Eun terlonjak kaget saat Kim Bum memeluknya dari belakang. Mencium rambut dan pipi So Eun adalah kesenangan tersendiri bagi Kim Bum.

"Kamu cantik dan aku mencintaimu. Percayalah So Eun aku tidak pernah berpikir untuk mencari wanita lain. Aku hanya ingin seorang Kim So Eun untuk mendampingi Kim Sang Bum."

So Eun melepaskan pelukan dan berbalik menatap Kim Bum. Kedua tangan So Eun membingkai pipi Kim Bum. Dengan lembut So Eun mencium kedua pipi Kim Bum.

"Jangan ulangi lagi."

Kim Bum tersenyum dan mengangguk. So Eun menghindar ketika Kim Bum ingin mencium bibirnya. Kedua alis pria itu menyatu.

Princess ChuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang