Selamat membaca
*
*So Eun berusaha membuka matanya lebar-lebar ketika alat musik gayageum--seperti kecapi dengan 12 senar-- dimainkan. Suaranya yang merdu ditambah angin yang berhembus sepoi-sepoi membuat mata So Eun tergoda untuk terpejam. Dulu saat masih sekolah dasar, So Eun selalu tertidur ketika teman-temannya memainkan gayageum saat pelajaran seni musik.
"Tolong berhenti, jangan mainkan musik itu lagi. Aku mengantuk," ujar So Eun membuat wanita paruh baya yang ada di depannya menundukkan badan.
"Apakah suaranya tidak bagus? Maafkan saya Nona jika Anda tidak puas. Saya tidak layak menjadi guru Anda."
"Apa? Guru? Apa aku memintamu untuk menjadi guruku?"
Wanita itu mengangguk. So Eun merasa bersalah telah membuat wanita itu bersedih.
"Suaranya sangat merdu, rasanya ingin tidur setiap kali mendengarnya."
Wanita itu menatap So Eun. "Jadi apakah Anda ingin belajar musik?"
So Eun mencondongkan tubuhnya. "Lebih dari itu,tapi sebelumnya apakah kau tahu aku ini siapa? Sebenarnya aku kehilangan sebagian ingatanku, ini akan menjadi rahasia kita berdua."
Wanita itu terdiam. Ia menghela napas dalam-dalam.
"Saya tidak tahu banyak tentang Nona. Yang saya tahu bahwa Nona mengalami kecelakaan saat berada di luar istana, dan Anda tidak sadarkan diri saat ditemukan dekat hutan."
So Eun menegakkan tubuhnya. Ia mencoba membuat hipotesis di dalam otaknya. So Eun sebenarnya malas untuk berpikir tapi ia harus mencari informasi lengkap mengenai gadis yang bernama Chu Ga Eul.
"Bisakah kita belajar mulai besok? Aku sedang tidak enak badan."
Wanita itu memberi hormat pada So Eun dan bergegas pergi membawa alat musiknya. Setelah wanita itu pergi So Eun mengambil sebuah kertas dan tinta untuk menulis.
"Aku harus mengumpulkan petunjuk lebih banyak lagi. Apa aku harus ke hutan? Ck... Menyebalkan."
***
Para kandidat calon permaisuri raja telah berkumpul di halaman istana. Hari ini satu per satu dari mereka akan bertemu dengan raja. Orang nomor satu di kerajaan.So Eun mengedarkan pandangannya. Ia curiga ada orang yang sedang memperhatikannya. Benar saja, ada bayangan di dekat bangunan pertemuan. So Eun menduga orang itu adalah mata-mata. Entah siapa yang sedang mereka incar yang jelas So Eun harus lebih berhati-hati.
Satu per satu para putri di panggil untuk menghadap raja. So Eun pikir ini akan berlangsung lama tapi nyatanya mereka selesai begitu cepat.
"Nona Chu Ga Eul, sekarang giliran Anda menghadap Yang Mulia Raja."
So Eun tersentak saat nama Ga Eul disebut. So Eun menundukkan kepalanya pada Yang Mulia Ratu. Ia pun bergegas masuk menemui raja.
So Eun berdiri kaku melihat Yi Jeong duduk di kursi yang harusnya ditempati Yang Mulia Raja. So Eun menutup mulutnya.
"Kenapa kamu terlihat kaget?" tanya Yi Jeong. Ia puas melihat So Eun tak berkutik. Kali ini So Eun akan menerima hukumannya.
So Eun berjalan cepat. Menarik tangan Yi Jeong agar berdiri dari duduknya. So Eun membawa Yi Jeong turun dan bersimpuh di depan kursi itu.
"Kim Bum-si... Kau bisa kena hukum jika duduk di tempat raja. Aku tidak mau kehilangan dirimu di tempat seperti ini."
So Eun menggenggam tangan Yi Jeong erat. Raja kesal karena sifat polos So Eun. Siapa pun tahu bahwa orang yang duduk di kursi itu adalah raja. Itu berarti Yi Jeong adalah raja, tapi kenapa So Eun tidak mengerti tentang hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Chu
FantasyKim So Eun si gadis tomboy yang pintar bela diri. Memiliki kekasih tampan dan kaya raya seperti Kim Bum tidak membuat dirinya selalu bahagia seperti putri di cerita dongeng. Sifat Kim Bum yang dicap playboy membuat So Eun kesal, tidak jarang ia meli...