SELAMAT MEMBACA
*
*
Bau minuman beralkohol tercium di sebuah ruangan dengan penerangan remang-remang. Suara tawa saling bersahutan terdengar di ruangan sempit itu. Lima orang pria dari berbagai usia tengah duduk melingkar di sebuah meja bundar. Rak-rak buku yang tak terawat berjejer di belakang mereka."Kamu memang pintar," ujar seorang pria tua berjenggot pada temannya.
"Ah, itu bukan apa-apa. Aku bisa melakukan lebih jika Anda mau."
Lagi-lagi mereka tertawa seakan merasakan kebahagian yang tak terkira. Suara gelas pun berdenting ketika mereka menyatukannya di udara. Meneguk cairan putih beralkohol dalam sekali minum.
"Kita hanya perlu mendesak raja untuk mengesahkan calon permaisuri baru. Tentu saja keluarga Lee dan Kim akan berkompetisi sekali lagi untuk mendapatkan gelar."
"Tunggu kenapa keluarga Lee juga ikut?" tanya pria yang usianya paling muda.
"Tentu. Karena pertandingan terakhir mereka imbang. Aku yakin ratu akan melakukan ujian terakhir sebelum menetapkan calon baru."
Semua orang mengangguk mendengar penjelasan pria itu. Keluarga Lee mungkin tidak memiliki kekuatan sebesar keluarga Kim tapi kepintaran mereka tidak bisa dianggap remeh. Mereka lebih cerdik dari yang lainnya.
***
So Eun berjalan mundar-mandir di sebuah rumah yang cukup luas. Menurut informasi yang dia dapatkan rumah itu adalah milik Hong. Sepertinya So Eun tidak melihat batang hidung pria yang ia cari itu artinya Hong tidak ada di rumah.Seorang gadis belia sekitar 20 tahunan keluar dari bilik membawa sebuah kendi kecil. Ia berjalan keluar dari rumah sendirian. So Eun segera menatap ke arah lain saat gadis itu melewatinya. Dengan langkah pelan So Eun pun mengikutinya dari belakang.
Gadis itu ternyata pergi ke sumber air dan memenuhi kendinya dengan air minum. So Eun membuntuti gadis itu ke mana pun ia pergi.
Saat gadis itu melintasi pasar tanpa diduga ada dua orang pria yang mendekatinya dan membawa gadis itu ke tempat yang sepi. Kendi yang dipegang gadis itu pun hancur. So Eun segera bersembunyi untuk melihat apa yang terjadi di balik sebuah pohon.
"Oh, jadi ini adik dari seorang pembunuh?" ucap pria berbadan lebih pendek.
"Hahaha, ternyata dia manis juga." Pria berpostur tinggi menimpali.
"Kalian mau apa?"
Gadis itu mulai berontak. Ia berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman kedua pria itu. Namun sayang kekuatannya masih kalah jauh.
"Hei, lepaskan gadis itu," teriak So Eun keluar dari tempat persembunyiannya.
"Kau siapa pria cantik?" ledek pria bertubuh tinggi. Mereka tertawa melihat tubuh So Eun yang lebih kecil dari mereka namun berani menantang.
"Aku tidak suka ada pria yang bersikap kasar pada wanita. Lepaskan wanita itu!" So Eun berkacak pinggang ia berusaha untuk tetap tenang. Otaknya terus berpikir untuk kabur saat ini juga.
"Apa?" Pria bertubuh tinggi mendekat. "Kamu tidak bisa memerintah kami seenaknya."
"Kalau begitu ayo kita bertarung."
So Eun bersiap memasang kuda-kuda namun pria di depannya hanya berkacak pinggang.
"Aish, kau ini merepotkan sekali. Majulah biar kupukul kau sampai pingsan."
So Eun melesatkan tinjunya namun bisa ditepis dengan baik oleh pria itu. So Eun tersenyum lalu mengarahkan kakinya ke selangkangan pria itu. Lagi-lagi kaki So Eun di tepis dengan cepat. So Eun menghindar dari pukulan pria itu. Saat mendapatkan celah So Eun pun berhasil memukul pipi pria itu dengan kekuatan penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Chu
FantasyKim So Eun si gadis tomboy yang pintar bela diri. Memiliki kekasih tampan dan kaya raya seperti Kim Bum tidak membuat dirinya selalu bahagia seperti putri di cerita dongeng. Sifat Kim Bum yang dicap playboy membuat So Eun kesal, tidak jarang ia meli...