Part 7

418 63 8
                                    

Selamat membaca
*
*
*
Para calon permaisuri mulai membubarkan diri kembali ke tempat mereka masing-masing. Sementara So Eun masih betah berdiri di halaman istana. Di tatapnya gedung tinggi menjulang. Haruskah dia mengatakan bahwa dirinya adalah Kim So Eun bukan Chu Ga Eul. So Eun mulai lelah berpura-pura menjadi orang lain. Terlebih Kim Bum di kerajaan ini tidak mengenalnya.

"Yi Jeong atau Kim Bum, mereka sama saja," gumamnya.

So Eun beranjak pergi dengan langkah berat. Ia ingin menemui Yi Jeong sekali lagi tapi ada keraguan di hatinya.

Langkah So Eun terhenti saat seorang putri menghadangnya. Putri Kim Da Yeong dari kubu Timur yang terkenal dengan kecantikannya kini berada di depan So Eun. Putri Kim tersenyum sinis.

"Putri Chu, kau sangat beruntung bisa selamat dari maut. Aku pikir tubuhmu akan hancur dicabik-cabik hewan liar."

So Eun menatapnya datar, tidak tahukah Putri Kim jika So Eun tidak mau diganggu. So Eun berlalu begitu saja membuat Putri Kim geram.

"Apa kau tuli? Aku sedang bicara padamu, Chu Ga Eul."

So Eun berbalik menatap Putri Kim yang sedang marah. So Eun tidak tahu  apa yang dibicarakan putri cantik itu.  So Eun menepuk mulutnya yang menguap.  Menatap Putri Kim dengan mata sayunya.

"Maaf Putri Kim, saya pikir Anda sedang mendongeng," kata So Eun lalu pergi meninggalkan Putri Kim berteriak kesal.
Pelayan Jo dan pengikut So Eun lainnya hanya bisa menahan tawa melihat Tuan Putri mereka menanggapi ocehan Kim Da Yeong dengan santai.

***
Malam bertabur bintang tak membuat senyum So Eun terukir di wajahnya. Justru ia sedang bingung. Apakah dia menatap langit yang sama sejak dulu? Apa langit berubah seperti So Eun saat ini?

Pandangan So Eun teralihkan pada kelopak bunga teratai yang kuncup. So Eun sudah tiba di jembatan kolam teratai, tempat pertemuan dirinya dan raja. Namun sampai sekarang raja belum juga datang.

So Eun duduk di atas jembatan untuk mengusir rasa bosan. Ia pikir seorang raja akan datang tepat waktu tapi...

"Kamu menunggu lama?"
Suara berat itu membuyarkan lamunan So Eun. Gadis itu bergegas berdiri lalu membersihkan hanbok-nya dari debu. Tidak lupa kali ini So Eun menundukkan kepala sebagai wujud rasa hormatnya. Saat ini Yi Jeong mengenakan pakaian merahnya. Tidak terlihat satu pun pelayan yang membuntutinya. So Eun yakin pria ini pergi diam-diam.

Napas Yi Jeong terengah membuat So Eun merasa bersalah. Raja pasti berlari agar sampai tepat waktu. So Eun menatap mata Yi Jeong. Mata yang mirip dengan Kim Bum. Ada kehangatan yang terpancar membuat So Eun lebih tenang.

Yi Jeong adalah replika dari Kim Bum dan So Eun yakin mereka adalah orang yang sama di waktu yang berbeda.

"Anda sudah membuat salah satu rakyat Anda kecewa," ujar So Eun. Entah dari mana keberanian bicara seperti itu muncul. Raja mencoba menahan tawanya melihat wajah So Eun yang cemberut.

"Katakan apa yang harus aku lakukan agar rakyatku ini tidak kecewa?"

So Eun tersenyum tipis. "Teruslah tersenyum untuk menenangkan hatinya."

Yi Jeong terdiam. Perlahan kedua sudut bibirnya melengkung naik. So Eun merindukan  senyum Kim Bum yang menenangkan dan dia mendapatkan senyum yang sama dari Yi Jeong. Andai sosok yang berdiri di depannya sekarang adalah Kim Bum mungkin So Eun sudah menerjang tubuh tegapnya. Memeluk Kim Bum erat lalu minta maaf dan diakhiri ciuman.

So Eun merasa menjadi kekasih yang buruk untuk Kim Bum. Pria itu romantis tapi So Eun sering kali mengabaikan sikap romantis Kim Bum. So Eun menyesal.

Princess ChuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang