Part 25 (End)

539 49 55
                                    

Selamat membaca
*
*
*
Kim Bum mengumpat kesal  saat menerima telepon dari sekertarisnya. Baru dua hari ia menikah kini Kim Bum harus kembali bekerja karena kesalahan dari sekertarisnya dalam mengatur jadwal meeting dengan client.

Rencana yang sudah ia susun bersama So Eun harus tertunda. Pada hal mereka sudah merencanakan jalan-jalan bersama. Kim Bum menggeliat menarik selimut yang merosot jatuh di pinggang.

Ia tersenyum menatap wajah So Eun yang damai. Dikecupnya kening sang istri lalu menyelimutinya sebatas dada sebelum beranjak ke kamar mandi.

Setelah resmi menikah Kim Bum dan So Eun memilih untuk tinggal di rumah baru. Tentu Kim Bum tidak ingin So Eun tertekan jika satu atap dengan ibunya. Walau sang ibu sudah merestui bukan berarti semua akan berjalan lancar.

Suara air gemericik membuat tidur So Eun terganggu. Tangannya menggapai sisi sebelahnya yang ternyata sudah kosong. So Eun menegakkan tubuhnya mengusap mata yang masih mengantuk. Semalam ia dan Kim Bum bermain hingga larut malam.

Permainan yang membuat kening So Eun memerah dan sakit. So Eun beranjak dari tempat tidur ke ruang tamu. Di lantai berserakan kertas yang mereka pakai semalam. So Eun yang penasaran pun membuka setiap gulungan kertas itu.

"Selamat Anda mendapat satu pertanyaan lagi setelah menjawab pertanyaan dari lawan Anda," ujar So Eun membaca isi gulungan pertama.

Gulungan kedua, ketiga dan seterusnya berisi kata yang berbeda, tapi intinya sama. Tidak heran kalau semalam So Eun tidak mendapat kesempatan bertanya pada Kim Bum. Sialnya saat ia salah menjawab Kim Bum dengan bahagianya menyentil kening So Eun. Belum pernah ia melihat Kim Bum sebahagia tadi malam. 

So Eun meremas kuat kertas-kertas itu. Bodohnya ia tidak curiga sama sekali. Rasa kantuk So Eun seketika hilang digantikan rasa kesal yang membuncah.

"Awas saja kau Kim Sang Bum. Kau lupa siapa istrimu ini."
So Eun tersenyum licik. Ia bergegas pergi ke kamarnya. Suara shower masih terdengar di dalam kamar mandi itu artinya Kim Bum belum selesai.

Dengan cepat So Eun membuka lemari mencari pakaian Kim Bum lalu mengenakannya. Kemeja putih itu hanya bisa menutupi sampai atas lututnya. So Eun tersenyum melihat pantulan diri di depan cermin.

"Kita lihat apa seharian ini kau bisa berkonsentrasi?"

Pintu kamar mandi terbuka. So Eun dengan cepat berpura-pura membereskan tempat tidur. Kim Bum tertegun melihat penampilan So Eun yang sangat menggoda. Belum lagi kemeja yang dikenakan So Eun kebesaran.

"Kenapa kau berpakaian seperti itu?" Kim Bum tidak beranjak dari tempatnya. Ia tidak mau terjadi sesuatu pagi ini. Kalau ia terlambat meeting maka reputasinya sebagai pimpinan disiplin dan teladan akan tercemar.

So Eun berbalik menatap Kim Bum. Sialnya,mata Kim Bum tertuju pada tiga kancing kemeja yang terbuka. So Eun tahu apa kelemahannya. Bukankah playboy sepertinya sudah terbiasa melihat wanita seksi. Menurut Kim Bum istrinya berbeda. Ia memang tidak mudah tergoda oleh wanita seksi di luar sana, tapi So Eun hanya dengan memeluknya saja Kim Bum sudah terlena.

"Apa ada yang salah?" So Eun mengibaskan rambut panjangnya ke belakang. Kim Bum memalingkan wajah saat melihat leher putih jenjang sang istri. Baru saja ia mandi dengan air dingin, tapi sekarang tubuhnya sudah menghangat mungkin sebentar lagi akan panas.

"Aku tidak suka kau berpakaian seksi di pagi hari." Kim Bum berjalan pelan berusaha memasang ekspresi datar dan dingin untuk menunjukkan ketidaksukaannya atau tidak tertarik dengan godaan So Eun. Walau dalam hati ia menjerit seperti singa kelaparan.

"Ganti!" ucapnya tegas.

"Tapi--"

"So Eun."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Princess ChuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang