Part 3

484 64 11
                                    

Selamat membaca
*
*

"Sebenarnya apa yang Anda inginkan?" So Eun berusaha mengendalikan dirinya. Bicara dengan wanita sombong ini benar-benar menguji kesabaran.

"Wanita murahan sepertimu tidak pantas bersanding dengan Kim Bum. Dengar Kim So Eun kau wanita miskin dan Kim Bum pria kaya. Harusnya kau sadar akan hal itu. Jangan berharap kau bisa mendekati Kim Bum lagi."

"Tunggu sebentar."

So Eun berjalan ke dapur menuangkan air ke dalam gelas. Ia pun mendekati wanita cantik itu. Dilihat dari penampilannya So Eun bisa menebak bagaimana sifat wanita itu.

"Kau mau menyiramku dengan air?" ucapnya membuat So Eun tertawa kecil.

"Perlu Anda ketahui Nona cantik, air di sini sangat mahal apalagi air minum. Anda tidak ada apa-apanya dari segelas air ini."

"Kau!" Wanita itu menunjuk  So Eun geram. Dengan cepat wanita itu mendorong So Eun dan menjambak rambut hitamnya. So Eun yang kesal pun membalas menjambak rambut pirang wanita itu. Gelas yang So Eun genggam pun jatuh ke lantai.

Suara ribut dan teriakan kedua orang itu membuat para penjaga masuk ke dalam rumah dan berusaha melerai pertikaian mereka. So Eun menatap tidak suka wanita pirang itu. Napas keduanya terengah seperti belum puas melampiaskan kekesalan mereka.

"Kita lihat siapa yang akan menang. Kau akan mendapatkan balasannya, Kim So Eun!"

Wanita itu pergi dengan rasa kesal yang membuncah. So Eun melepaskan tangannya dari cengkraman pria berbadan tegap di sampingan. Wanita itu pun pergi meninggalkan rumah So Eun bersama enam pengawalnya.

***
Tiga pria tampan yang sejak tadi duduk di sofa terheran-heran dengan sikap aneh Kim Bum. Setelah meeting selesai pria itu tidak bicara sedikit pun. Kim Bum hanya diam menatap roti isi yang ada di kotak berwarna pink. Pria itu tersenyum dan sesekali tertawa.

"Apa dia sedang jatuh cinta dengan roti itu?" tanya Pria berambut sedikit ikal. Pria yang kerap dipanggil Min Ho itu  semakin penasaran dengan kondisi temannya yang mulai memperihatinkan.

"Sepertinya dia jatuh cinta dengan kotak bekalnya," sambung pria tampan bernama Bo Gum.

"Tidak, kalian semua salah, Kim Bum sudah sudah tidak waras," ucap teman satunya lagi.

Bo Gum, Min Ho dan Joong Ki sedang mengamati sahabat mereka yang sedikit berbeda dari sebelumnya. Hampir satu jam Kim Bum berdiam diri,tersenyum menatap makanan yang ada di depannya.

Ketiga pria itu saling berpandangan dan menggeleng heran. Joong Ki coba mengambil satu potong roti di kotak bekal Kim Bum. Belum sempat tangannya menyentuh roti itu Kim Bum sudah memukulnya.

"Hei Kim Bum jangan buat kami khawatir. Kau baik-baik saja, kan?" tanya Bo Gum.

Kali ini Bo Gum berhasil mengalihkan pandangan Kim Bum dari kotak bekal itu. Tapi Bo Gum tidak ingin melihat ekspresi aneh Kim Bum. Pria itu tersenyum sangat manis hingga membuat perut Bo Gum geli.

"Aku ingin menikah."

"APA?"

Lagi-lagi ketiga pria itu dibuat syok oleh Kim Bum. Setelah menatap roti itu Kim Bum langsung ingin menikah. Sungguh ajaib sekali bekal makanan itu, pikir ketiganya.  Min Ho yang kesal dengan sikap Kim Bum yang mendadak aneh itu pun merebut kotak bekal Kim Bum. Min Ho mencicipi satu potong roti isi dan diikuti oleh kedua temannya.

"Hei kembalikan! Itu makananku!" Kim Bum merebut kembali makananya sementara ketiga sahabatnya hanya diam sambil mengunyah potongan roti yang mereka rampas.

Princess ChuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang