Part 16

310 42 13
                                    

Selamat membaca
*
*

Kabar kedatangan Ga Eul ke istana dengan cepat menyebar. Hal itu membuat gosip miring beredar. Ga Eul bahkan diisukan memiliki kekuatan gaib untuk bisa lolos dari maut.

"Kenapa dia masih hidup?"
Koong sangat marah. Beberapa benda dilemparnya begitu saja. Dong Ho yang sejak tadi diam melihat pamannya meluapkan emosi kini beranjak mendekat.

"Gadis itu seperti kucing. Untuk itu kita harus membunuh semua nyawanya." Dong Ho menarik satu sudut bibirnya ke atas.

"Apa rencanamu?"

"Buat Ratu memihak pada kita. Itu akan mudahkan kita mengontrol semuanya."

"Lakukan dengan baik. Aku tidak mau ada kesalahan. Putri Kim harus menjadi pendamping raja. Dia harus menjadi ratu di kerajaan ini."

Koong pergi setelah mengucapkan keinginannya, sementara Dong Ho masih bergeming di tempatnya.

"Kita lihat siapa pemenangnya, Chu Ga Eul."

***
Yi Jeong mengantar Ga Eul ke istana barat tempat raja raja tinggal. Ada tiga bangunan utama yang cukup besar dan saling terhubung. Dua di antara bangunan itu khusus untuk para tamu penting dari luar istana. Yi Jeong tidak ingin berpisah jauh dari Ga Eul. Keputusannya membawa Ga Eul ke istana barat semata-mata untuk melindungi gadis itu dari bahaya.

"Kamu bisa tinggal di sini. Akan lebih aman dari pada di kediaman Chu."

Yi Jeong menarik tangan Ga Eul lalu mengusap punggung tangan itu dengan lembut. Ada bekas luka di kedua pergelangan tangan Ga Eul membuat Yi Jeong marah.

"Luka ini...."

Yi Jeong mengusap luka itu membuat Ga Eul menarik tangannya. Ga Eul menunduk, kedua tangannya di sembunyikan di belakang punggung.

"Tidak perlu di sembunyikan, Ga Eul. Kamu harus berbagi rasa sakit itu padaku. Aku tidak ingin kamu memendamnya sendiri."

Ga Eul mendongkak, menatap iris hitam milik raja. Bulan purnama menyinari wajah tampan itu. Ga Eul teringat ketika ia dikejar para penjahat hingga jatuh dan terluka. Hanya sinar rembulan yang meneranginya malam itu.

"Yang mulia Anda terlalu baik. Hati Anda sangat tulus, tapi itu akan membunuh Anda," ucap Ga Eul membuat Yi Jeong mengernyitkan dahi.

"Apa maksudmu?"

"Dalam urusan politik, perasaan itu tidak penting. Hanya kekuasaan yang tertinggi. Yang mulia Anda harus lebih berhati-hati terhadap orang di sekitar Anda termasuk diriku."

"Apa yang kau katakan?"

"Anda akan mendapatkan masalah jika dekat denganku. Aku merasa bersalah untuk semua yang terjadi di istana. Harusnya aku mati saja sa-"

Ga Eul berhenti bicara ketika Yi Jeong memeluknya. Perlahan pelukan mereka terlepas. Yi Jeong menatap Ga Eul lekat. Pikirannya berkecambuk. Yi Jeong merasa asing dengan wanita di depannya. Perasaannya mengatakan bahwa Ga Eul yang ia temui beberapa hari yang lalu dengan Ga Eul di depannya adalah orang yang berbeda.

Buru-buru Yi Jeong menghilangkan pikiran itu. Ga Eul tetap sama tidak ada yang berbeda, kata-kata itu terus terucap dalam hati Yi Jeong.

"Yang Mulia Raja."

Yi Jeong dan Ga Eul menoleh pada Ratu yang kini berjalan mendekati mereka. Ratu mengulas senyum tipis pada raja namun senyum itu menghilang saat menatap Ga Eul.

"Yang Mulia, tidak seharusnya Putri Ga Eul berada di tempat ini. Menurut peraturan istana bagi bangsawan yang melakukan kejahatan tidak diizinkan tinggal di lingkungan istana. Kenapa Anda membawanya ke sini?" Ratu menatap Yi Jeong menuntut penjelasan.

Princess ChuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang