Part 17

274 39 10
                                    

Selamat membaca
*
*
*
So Eun terus membuntuti Hong tanpa pria itu sadari. Langkah panjang pria itu sedikit menyulitkan untuk So Eun mengejarnya. Tiba-tiba Hong berlari membuat So Eun mengejarnya. Sial, saat Hong berbelok ada seorang pria yang menabrak So Eun sampai jatuh.

Gadis itu meringis lalu segera bangkit mencari Hong. Sayang pria itu sudah menghilang. Saat So Eun menoleh sebuah pedang tajam hampir mengenai pipinya. Matanya membulat,seketika tubuh So Eun menegang.

"Ternyata kau mata-mata?" Suara Hong terdengar dingin. Beberapa pria datang mengelilingi So Eun dan Hong. Melawan puluhan pria itu hanya membuat So Eun babak belur.

"Bawa dia! Jangan sampai dia kabur. Setelah misi selesai aku akan membunuhnya."

So Eun tersentak mendengar ucapan Hong. Tiga pria berbadan besar mengikat tubuhnya dengan tali. So Eun memberontak tapi kekuatannya tidak cukup untuk melawan tiga pria berbadan besar itu.

"Hong!" So Eun berteriak membuat Hong berbalik. Ia terlihat santai saat menatap So Eun yang kini sudah terikat.

"Kenapa kau lakukan semua ini? Kenapa kau membunuh orang yang tidak bersalah? Hah?"

Hong tertawa diikuti puluhan anak buahnya. Tidak ada rasa bersalah di wajah mereka dan bahkan mereka terlihat bahagia.

"Kenapa aku membunuh? Untuk apa kau tahu? Kedua orang tuaku terbunuh saat serangan keluarga kerajaan. Apa aku harus berdiam diri tanpa membalas dendam?"

Hong menghampiri So Eun lalu mencapit dagu gadis itu dengan telunjuk dan ibu jarinya.

"Dengar bocah tak berguna. Lebih baik kau tidak ikut campur urusanku kalau kau masih ingin hidup. Tapi sepertinya kau sudah terlalu jauh mengetahui diriku. Hanya hukuman mati yang pantas untukmu."

Hong menatap So Eun tajam lalu berbalik untuk pergi. "Sekap dia di gubuk tua. Pastikan tidak ada satu orang pun yang melihatnya."

"Baik!"

So Eun diseret paksa menuju ke sebuah gubuk tua yang berada sedikit jauh dari pemukiman. Pohon-pohin tinggi, akar merambat di permukaan tanah membuat So Eun sering tersandung.

"Lepaskan aku!" teriaknya namun para penjahat itu tidak peduli. Sebuah gubuk tua menjadi tempat pengasingan untuk So Eun.

Ia di dorong hingga terjatuh membentur tanah. So Eun berusaha bangkit namun seorang pria pendek menendangnya hingga jatuh lagi.

"Jangan coba melarikan diri. Ingat itu!"

So Eun meringis, seluruh tubuhnya sakit. Air matanya luruh,So Eun tidak kuat lagi menahan rasa sakit dan bersalahnya. Pintu kayu yang sudah dimakan usia itu kembali terbuka. Hong berdiri memenuhi lebar pintu.

"Malam ini semua akan berakhir. Jika kau ingin menyelamatkan raja atau orang-orang istana itu artinya kau harus keluar dari gubuk ini dan aku jamin itu tidak akan bisa." Hong tersenyum sinis.

"Kenapa kau membunuh orang yang tidak berdosa. Apa kau tidak merasa kasihan pada mereka semua? Hong hentikan apa pun yang kau rencanakan."

Hong berbalik lalu mengunci pintunya dari luar. Ia bahkan tidak mendengarkan ucapan So Eun.

"Hong! Kau akan membayar lebih mahal dari ini. Kau akan kehilangan hidupmu. Ingat itu!"

Napas So Eun terengah. Emosi yang terpendam kini mencuat begitu saja. Hong tidak kembali dan itu artinya malam ini Ga Eul dan raja dalam bahaya. So Eun mencari sesuatu untuk membuka ikatannya. Sayang ia hanya melihat tumpukan jerami dan sehelai kain kotor.

So Eun putus asa. Ia tidak bisa berbuat banyak. Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan Ga Eul dan Yi Jeong.

"Maafkan aku, Ga Eul."

Princess ChuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang