Selamat membaca
*
*Tidak ada hal yang lebih membahagiakan bagi So Eun selain bertemu dengan kekasihnya. Meski rencananya untuk kabur gagal tapi ia bisa bernapas lega bahwa Kim Bum datang ada di sini bersamanya. Jadi So Eun tidak sendiri di tempat asing ini.
"Nona, apakah Anda sudah menemukan jawaban?" Pertanyaan pelayan Jo membuat So Eun teringat akan kompetisi yang ia ikuti saat ini.
"Emm... Itu... Aku masih memikirkan jawabannya." So Eun membuka gulungan itu lalu berpura-pura memikirkan jawaban.
"Waktunya tinggal sedikit lagi, jika Nona terlambat mengumpulkan gulungan itu maka nilai Nona bisa berkurang."
So Eun memutar bola matanya kesal. Ia tidak berniat untuk menjadi permaisuri atau ratu sekali pun. Tidak tahukah mereka bahwa ia sudah memiliki kekasih?
"Apa aku tidak bisa mundur?" gumam So Eun namun masih dapat di dengar oleh Pelayan Jo
"Nona, kami mohon untuk tidak mengundurkan diri. Semua perjuangan Tuan Chu akan sia-sia. Nona mohon pertimbangkan baik-baik."
Para pelayan berlutut di depan So Eun. Gadis itu bingung kenapa mereka sangat ingin memenangkan kompetisi. Tidakkah mereka mengerti bagaimana perasaanku yang tidak mencintai raja.
"Bagaimana aku bisa menikah tanpa cinta? Apa kalian tidak memikirkan perasaanku?"
Para pelayan menundukkan kepala mereka dalam-dalam. So Eun teringat akan rumor yang dikatakan dayang kepala tentang raja. Jika benar raja tidak menyukai wanita mungkin So Eun bisa bernapas lega. Kemungkinan besar raja tidak akan marah kalau ia berpacaran dengan Kim Bum. Tapi, bukankah itu namanya selingkuh? So Eun benci hal itu.
"Nona, untuk tetap tinggal di dalam istana kekuasaan itu sangat diperlukan. Tuan Chu ingin Anda hidup bahagia di dalam istana. Jika Anda memenangkan kompetisi maka keinginan terbesar Tuan Chu akan terwujud," jelas pelayan Jo.
"Keinginan terbesar? Apa itu?"
"Nona akan mengetahuinya setelah memenangkan kompetisi."
So Eun meremas kuat hanbok birunya. Setelah diam beberapa saat ia pun mulai menuliskan jawaban ke dalam kertas kosong itu. Pelayan Jo tersenyum menerima jawaban dari So Eun.
"Aku tidak yakin akan menang, tapi aku akan melakukan semaksimal mungkin."
"Ya, Nona."
Pelayan Jo undur diri, begitu juga dengan pelayan lain yang meninggalkan So Eun sendiri di ruangan itu.
"Ke mana Putri Chu yang asli? Kenapa harus aku yang menggantikannya?" gumam So Eun.
***
Yi Jeong tampak mundar-mandir dalam ruangannya. Sesekali ia mengusap bibir atas dan bawahnya. Ciuman singkat dan lembut itu masih terbayang dalam pikiran sang raja. Ini pertma kalinya ia dicium wanita asing."Siapa gadis itu? Kenapa dia lancang sekali mencium pria yang tidak dikenalnya?"
Yi Jeong duduk di tempatnya dengan gusar. Rahangnya mengeras menahan amarah yang jarang diperlihatkannya. Bayang-bayang gadis cantik itu tak pernah hilang dari pikirannya. Ia selalu dihantui wajah cantik itu.
"Yang Mulia, ini Yi Do."
"Masuk!"
Yi Do masuk lalu membungkuk sebagai bentuk rasa hormat kepada raja. Kini ia duduk berhadapan dengan raja.
"Bagaimana? Apa kau menemukan sesuatu?" tanya raja.
"Aku mendapatkan informasi bahwa ada sekelompok preman yang melakukan penjarahan. Mereka menyebar di seluruh pasar dan hutan-hutan sehingga sulit untuk mencari tau keberadaan markas mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Chu
FantasíaKim So Eun si gadis tomboy yang pintar bela diri. Memiliki kekasih tampan dan kaya raya seperti Kim Bum tidak membuat dirinya selalu bahagia seperti putri di cerita dongeng. Sifat Kim Bum yang dicap playboy membuat So Eun kesal, tidak jarang ia meli...