Part 4

438 68 8
                                    

Selamat membaca
*
*

So Eun menampar pipinya pelan berharap ia akan sadar dari mimpinya. Namun sayang, saat ia membuka mata orang-orang asing itu belum juga pergi. Bahkan mereka terheran-heran melihat So Eun yang menyakiti diri sendiri.

"Nona Ga Eul apa Nona baik-baik saja?"

"Ga... Ga Eul? Aku?"

Pelayan wanita itu mengangguk pelan membuat So Eun semakin bingung.

"Apa kau punya cermin?"

Lagi-lagi pelayan itu mengangguk dan menunjuk sebuah cermin besar yang ada di pojok ruangan. So Eun bergegas turun dari tempat tidur untuk memastikan bahwa wajahnya tetaplah sama. Gadis itu berdiri di depan cermin menatap pantulan dirinya yang tak berubah sama sekali, bahkan pakaian yang ia kenakan masih sama seperti terakhir kali ia pakai--piyama warna pink bergambar kepala beruang.

"Apa yang salah denganku?" gumam So Eun.

Pelayan itu kembali mendekati So Eun untuk mengingatkan gadis itu agar segera bersiap. So Eun hanya menurut sambil terus berpikir untuk bisa keluar dari tempat ini.

Para pelayan dengan cepat mengganti pakaian So Eun dengan hanbok berwarna biru. Rambut panjangnya dijalin ditambah aksesoris yang membuatnya semakin cantik.

"Ini adalah hari terakhir kompetisi, Tuan Chu berharap Nona bisa memenangkan kompetisi ini," ujar pelayan tua itu.

"Kompetisi? Nona? Tuan Chu? Apa-apaan ini? Aku tidak mengerti sama sekali."

So Eun menatap pantulan dirinya di cermin. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi terakhir kali. Seingat So Eun ia sedang patah hati setelah putus dari Kim Bum. Ia menangis di kamar dan berdoa pada bintang jatuh. So Eun rasa hanya itu yang ia lakukan.

"Nona, ini sudah waktunya," ucap pelayan itu lagi. So Eun menatapnya sejenak.

"Kemarin malam kepalaku terbentur tembok dan ingatanku mulai terganggu." So Eun menatap pelayannya lekat. "Bisa kau beritahu aku ini siapa?"

Pelayan itu menatap So Eun cemas. Bisa So Eun lihat jika sekarang mereka semakin menundukkan kepala.

"Nona, apa Anda sakit? Saya akan memanggilkan tabib untuk memeriksa Anda."

"A... Ani. Aku akan sembuh kalau kau memberitahu siapa aku. Maksudku namaku siapa?"

"Nona adalah putri bangsawan Chu Nam Hong. Nama Nona Chu Ga Eul."

"Chu... Ga Eul?" So Eun mencoba mengingat nama barunya. Akan terlihat bodoh jika ia tidak mengetahui namanya sendiri. Terlebih dia adalah anak bangsawan.

"Putri bangsawan." So Eun menertawakan dirinya sendiri. Baru semalam ia menjadi Kim So Eun yang sebatang kara dan tidak memiliki apa pun, tapi pagi ini ia berubah menjadi seorang putri yang berkuasa. Mimpi ini sangat indah.

"Siapa namamu?" tanya So Eun membuat pelayan itu mendongkak.

"Jo Eun Su."

"Pelayan Jo, aku akan mengandalkan mu."

So Eun berjalan di depan para pelayannya. Ia sendiri bingung harus melangkah ke mana. Istana ini sangat besar akan sangat sulit mencari sebuah tempat yang dimaksud pelayannya.

"Nona... Anda salah jalan. Mari ikuti saya." Pelayan Jo menuntun So Eun menuju tempat kompetisi.

Ada empat perempuan yang sedang berdiri di depan wanita berpakaian dayang berwarna hijau muda. So Eun mempercepat langkah kakinya untuk bergabung dengan  calon permaisuri yang lain.

Princess ChuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang