A Fanfiction
.
.
Postulat 30
.
.
Na_Ren
.
.
2 Chapter... Yeah 30 eps
.
.
.
Btw Enjoy~
.
.
Kasih bintang kalau sukaლ(^o^ლ)
.
.Brakk!!
"SUDAH KU BILANG JANGAN BUAT MASALAH!!"
Pemuda yang sebelumnya tengah asik bermain game terpaksa meletakan ponselnya, menatap jengah pada yang baru datang. Jelas ini bukan teriakan sembarang, bahkan sejak suara pintu terbanting, ia sudah tau jika yang baru datang ini tengah meluapkan emosinya.
Sayangnya Chenle bukan tipe orang yang mudah penasaran apalagi sok tidak mengerti situasi, dan bukanya buru-buru menghibur yang baru datang ia malah menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa di belakangnya santai "Menyebalkan" dengusnya.
Perempuan tadi tertawa nyaring sembari berkacak pinggang, riasanya yang sedikit menor itu tak cukup untuk menutupi gurat kemarahan "menyebalkan kamu bilang, kamu tau apa yang sudah kamu lakukan?" tanyanya kalap, masih mencoba mengatur nafas yang terlanjut sudah berantakan.
Cowok itu hanya mengedikan bahunya santai, menganggap tingkah managernya itu hanya sebuah pemberontakan kecil yang tidak ada nilainya "memangnya apa yang aku lakukan, aku hanya bersenang-senang" jawabnya dengan seringai di ujung bibirnya.
Perempuan itu menyambar gelas di depanya kemudian membantinya kasar, Chenle hanya menyelamatkan kakinya dari ciptratan sisa cairan yang masih tertinggal, tapi dia tidak bohong kalau bantingan gelas itu menciptakan suara debaman cukup keras "kamu bisa menghancurkan karir-" ucapnya terpotong, membuat sisanya tertinggal di pangkal tenggorokan.
"si anak penyakitan itu? Kamu bilang aku harus menyingkirkan orang-orang yang bisa saja menghambat karirnya, untuk Haechan itu hanya bonus seperti yang kamu lakukan pada Renjun" kemudian Chenle bangkit dari duduknya, "jika ada masalah bukan kah itu pekerjaan mu untuk menyelesaikan"
Perempuan itu mengepalkan tanganya kuat-kuat, giginya saling bergemeletuk di dalam sana, menjadi tanda bahwa amarahnya ini bukan semata-mata amarah biasa. "asal kamu tau" tunjuknya lurus pada pemuda di depanya, matanya sedikit melotot "yang penyakitan sudah mendapat jantunya kembali, kamu pikir akan disini selamanya, kamu yang akan terbuang sebentar lagi"
Chenle kembali mengedikan bahunya "aku tidak perduli"
"KAMU YANG AKAN AKU BUANG SEBENTAR LAGI!"
-
Pekerjaan Sean dan tim tidak tidak terlalu sibuk belakangan ini, para detektif tua lebih dulu menyelesaikan masalah yang ada sebelum detektif muda ikut bertindak, membuat detektif muda yang baru saja di lantik ini, lebih banyak duduk di ruang kerja, sekedar memantau pergerakan gembong narkoba, atau sekedar membaca buku tentang dasar-dasar psikolog, apa hubunganya? Entah lah.
Tapi sejak pertemuanya dengan Jaemin tempo hari lalu, ia punya sedikit pekerjaan yang harus dikerjakan, setidaknya ia punya pekerjaan dan bisa menyelesaikan pekerjaan seperti di deakor bertema polisi.
Cukup lama terpaku di depan layar computer, Sean melirik salah satu rekan kerjanya yang sebenarnya sudah ia seting untuk ikut bekerja, dengan imbalan tanda tangan member Aespa. Itu artinya Sean harus membujuk Jaemin untuk mendapatkanya.
Namanya Seonho, pandanganya mengamati tayangan video dari flasdisk milik Jaemin, wajahnya tampak serius dengan kedua pipi mengembung isi ramyeon.
Sean meluruskan tanganya lalu melakukan sedikit peregangan "kamu dapat sesuatu?" tanya Sean dari balik meja kerjanya,
Merasa pertanyaan itu untuknya Seonho menoleh sembari menelan kunyahan di mulut "aku rasa tidak ada yang aneh dari dua video ini, tapi aku menemukan kesamaan dari dua video ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending scene (NCT DREAM)✅
ФанфикKini tidak ada Nct Dream, siapa mereka, mereka bukan siapa siapa lagi, bukan lagi 6 / 7 Remaja tampan yang siap menghibur NctZen, bukan lagi BB legendaris. Karna mereka itu hanya kisah masa lalu yang kias akan rasa sakit. Orang bilang " ada yang uda...