A Fanfiction
.
.
Postulat 25
.
.
Na_Ren
.
.
.
Enjoy
.
.
Kasih bintang kalau sukaლ(^o^ლ)
.
.Renjun dan Jaemin duduk bersebelahan di gazebo dekat sungai Han, menikmati kilau cahaya senja berwarna jingga, ditemani suara riak sungai dan hembusan tipis angin sore.
Keduanya sengaja duduk disana untuk menunggu Jeno, rencananya mereka akan makan malam bersama, karna letaknya tak jauh dari sungai Han, makanya mereka berdua memutuskan menunggu Jeno disana, sekalian menikmati matahari terbenam.
"Indah sekali" gumam Renjun.
Jaemin menyetujui "andai kita bisa duduk seperti ini bersama lagi"
Renjun menoleh sembari menepuk pundak yang lebih muda "kini hanya ada kata seandainya, kita bisa saja kembali seperti dulu lagi tapi kecil sekali kesempatanya, dulu saat kita masih bersama rasanya seperti bosan bertemu dengan itu itu saja, sekarang itu semua menjadi kenangan indah"
Yang lebih muda mengangguk, cowok ini melipat kakinya dan menjadikan tanganya sebagai tumpuan, "mungkin hanya aku yang merasa bahwa kita terlalu membuang-buang waktu kala itu"
Helaan nafas terdengar kasar "kalau saja aku tidak menandatangani kertas sialan itu, apakah kita masih sama seperti dulu"
Gelengan kepala Jaemin seolah sudah menjawab pertanyaan Renjun, "kita tidak tau tentang masa depan kan"
-hening.
"kamu marah pada ku?"
Pertanyaan Renjun ini membuat Jaemin menoleh, cowok ini menatap hyunya dengan alis bertaut "tidak"
Renjun bermain ilalang ditangan "aku tidak bisa menjaga Jeno, anak itu jatuh saat bersama ku"
Senyum lembut Jaemin terpancar bersamana dengan cahaya pendar menyilaukan "aku sahabat dia, tapi dia bukan punya ku, itu bukan salah hyung, dan kudengar ada sedikit masalah waktu itu"
"Chenle, aku merasa ada yang berbeda dari sosok itu, 1 tahun memang bisa merubah segalanya, tapi tidak semuanya kan, Jisung sedikit terluka karna ucapan Chenle waktu itu" kata Renjun menjelaskan.
Jaemin menghela nafas pelan "benar, anak itu banyak berubah sekarang, seperti ada yang hilang dari Chenle yang dulu bersama kita, meskipun begitu—"
"JAEMIN!!"
Renjun dan Jaemin bertatapan beberapa saat sebelum menoleh ke belakang, mendapati sosok Lee Jeno yang cukup gagah berdiri di tempatnya, tapi ada yang berbeda dari raut wajahnya itu, seperti menyimpan sesuatu didalam sana.
" selalu ada yang di sembunyikan, kamu kira apa yang kamu sembunyikan itu akan selalu tersembunyi tanpa aku tau?" tanya Jeno menggebu-gebu, siluet Jingga yang semakin gelap sedikit menyembunyikan raut wajahnya yang sedikit memerah menahan marah.
Jaemin menoleh pada Renjun. Yang lebih tua pun tidak tau harus melakukan apa, tapi yang Renjun yakini adalah. Jeno sudah tau semuanya, tentang Jaemin yang seharusnya masuk 127.
Perkelahian dua orang ini sebenarnya sudah cukup sering Renjun lihat, bedanya dulu terkesan kekanak-kanakan, bukannya lempar tatapan tajam tapi lempar aegyeo, lebih tepatnya seperti anak-anak, dan Renjun menyadari satu hal lagi tentang mereka berdua bahwa mereka sudah dewasa sekarang, cara mereka marah sudah berbeda.
Entah kenapa Renjun menjadi sedih, dia tidak bisa melihat pertumbuhan pesat itu dari dua sahabatnya.
Yang lebih muda menoleh pada yang lebih tua, memberikan kunci mobilnya tanpa mengatakan apa-apa, tapi Renjun tau maksud tindakan Jaemin barusan, keduanya sudah dewasa sekarang, Renjun tidak perlu khawatir, meskipun begitu acara makan mala mini gagal lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending scene (NCT DREAM)✅
FanficKini tidak ada Nct Dream, siapa mereka, mereka bukan siapa siapa lagi, bukan lagi 6 / 7 Remaja tampan yang siap menghibur NctZen, bukan lagi BB legendaris. Karna mereka itu hanya kisah masa lalu yang kias akan rasa sakit. Orang bilang " ada yang uda...