Postulat 10

2.9K 346 20
                                    

A Fanfiction
.
.
Ending Scene
.
.
Na_Ren
.
.
Enjoy
.
.
.

Jeno duduk di ujung ranjang miliknya, menghela nafas kasar sembari mengusap rambutnya yang basah, dia baru saja menyelesaikan mandi. Sedangkan adiknya masih tidur, entah memang masih tidur atau pura-pura tidur, Jeno tidak ingin mengganggu, tapi sejak tadi Jisung hanya diam, apa dia sakit.?

Cowok ini berpindah, duduk di sisi ranjang milik adiknya, mengusap lenganya pelan " Jisung-a ayo bangun, kamu belum makan loh dari tadi" Jeno menggoyang lengan adiknya.

" Jisung-ah" panggil Jeno " Jisung kamu sakit?" Jeno meletakan telapak tanganya di kening Jisung, sedikit lebih panas " Jisung" Jeno menepuk pipi si bungsu pelan.

Jisung membuka matanya sipit, wajahnya nampak pucat, dahinya basah karna keringat " hyung" panggilnya pelan.

Jeno melompat, berlari menuju ambang pintu " Chan Jisung" Haechan yang kebetulan melintas menyernyit

" Jisung kenapa?" tanyanya lalu masuk kamar mengikuti Jeno.

" badanya panas"

Haechan merapat, meletakan telapak tangan di kening si magnae " aku panggilkan dokter dulu, kamu jaga dia" Haechan keluar kamar buru buru, ponselnya ada di kamar, lagi pula hyung lain juga harus tau kalau si magnar tidak sehat.

Jeno mengangguk pelan " tunggu sebentar ya" Jeno mengusap kening Jisung pelan " kamu sakit karna banyak pikiran kan, jangan terlalu di pikirkan, kita akan kembali seperti dulu kok"

Tidak ada jawaban. Jeno mengambil ponselnya di atas nakas, menghubungi seseorang di ujung sana.

Taeil meletakan minumanya, melirik Haechan sekilas, tapi itu membuatnya penasaran " ada apa?"

Haechan mengacak rambutnya kasar " Jisung sakit hyung, dokter pribadi di luar negri, aku sedang menghubungi manager"

Taeil berhambur ke ambang pintu kamar yang terbuka, membawa baskom kecil dan serbet. Jeno yang menyadari kedatanganya mempersilahkan masuk, sementara si Jeno sibuk bercakap dengan seseorang di ujung sana.

Hyung tertua ini meletakan telapak tanganya di dahi si magnae, jangan-jangan Jisung sakit karna semalam mereka bertemu di rooftop, harusnya Taeil langsung membawa Jisung pulang bukan malah mengajaknya mendengar lagu ciptaan abal.

Tangan Taeil cekatan merendam serbet di dalam baskom " Jisung, maafin hyung ya" kata Taeil pelan.

" Jaemin hyung" saut anak itu pelan.

Taeil terdiam saat si magnae memeluknya, sebenarnya ada apa dengan anak ini, kenapa dia menangis lagi, kenapa dia menyebut nama Jaemin padahal ada Jeno disini, sebenarnya ada apa dengan Dream.

Jeno membeku di ambang pintu, tanganya menggenggam kuat benda tipis di tangan, dia menunduk, apa ini waktu yang tepat untuk mengatakan kalau Jeno tidak becus menjaga Jisung, sebenarnya dia memang bukan hyung yang baik, bahkan sejauh ini dia tidak tau kenapa Jisung dan Jaemin bisa bertengkar, benar kata Jaemin Jeno tidak tau apa-apa.

Cowok ini mengusap sudut mata kala Taeil berdiri setelah membaringkan Jisung dan mengompresnya, pemuda kelahiran 94 menatap Jeno datar, berjalan menghampiri cowok di ambang pintu itu " biarkan dia bertemu Jaemin, aku akan bilang ke Taeyong"

" terimakasih hyung"

-

Staff perempuan berambut pendek tersenyum manis lalu menepuk pundak Renjun, bibirnya terkatup rapat meski sudutnya tertarik sedikit, sedangkan staff pria di sebelah staff wanita memeluk Renjun erat.

Ending scene (NCT DREAM)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang