A Fanfiction
.
.
Postulat 24
.
.
Na_Ren
.
.
Kangen ga?
.
.
Enjoy
.
.
Kasih bintang kalau sukaლ(^o^ლ)
.
.Jaemin terperanjat saat seseorang menutup lemari pendinginya kencang, nyaris saja jantungnya jatuh ke lantai, untung cowok ini bisa bersikap lebih baik.
"jangan temui siapapun mulai hari ini" ucap manager tiba-tiba.
Dahi Jaemin resmi menaut, berjalan menuju meja makan lalu duduk disana " kenapa? Tenang saja, aku sudah pakai masker, topi, bawa hanssainitazer juga, aku juga bakal jaga jarak, hyung tidak perlu khawatir"
" kamu kira ada virus di luar sana, mulai detik ini aku tidak akan membiarkan mu bertemu siapa-pun, spesifiknya mantan member Dream" kata manager tegas.
" hyung benar-benar sudah terpengaruh sama manager Lee rupanya" Jaemin berdecak pelan.
Manager meletakan dua mangkuk sereal ke atas meja "ini demi keselamatan mu Jaemin"
Jaemin melipat tanganya kedepan dada "atas dasar apa hyung berfikir itu ada sangkut pautnya dengan dream, kemarin kita hanya berdua, alasan hyung gak masuk akal, dan gak ada alasan bagi Jaemin untuk mendengarkan hyung" Jaemin mulai memasukan sereal kedalam mulut.
" penjahat itu yang selama ini manager Lee lihat Jaemin, apa salahnya percaya padanya untuk saat ini" manager masih meyakinkan Jaemin dengan kata-katanya.
Yang lebih muda buru-buru menghabiskan sereal didalam mangkuknya "hari ini aku akan bertemu Renjun, jadi aku tidak akan medengar kata-kata hyung"
"ya Jaemin!" seru manager.
Jaemin menoleh menyunggingkan senyumnya "pinjam mobil mu"
"YA!"
-
Renjun mengeram dalam diam, sudah 15 menit dia menunggu Jaemin tapi anak itu belum juga muncul, hari ini dia sengaja mengajak Jaemin keluar, entah makan bersama atau nonton, suntuk sekali di rumah sendirian. Renjun hanya punya Jaemin, dia hanya punya Jaemin yang mau mengeluarkan waktunya.
Sebenarnya tidak juga, hanya saja Renjun merasa tidak enak pada member 127, tentu saja karna manager yang sangat menentang, padahal dia juga ingin jalan bersama semua orang, jika dulu ia sering berkelahi abal-abal dengan Haechan kini ia berkelahi dengan Jaemin, jika dulu ia sering bermanja pada Jisung, main dengan Chenle dan sering nobar bareng Jeno, kini semuanya lengkap pada Jaemin.
Hanya Jaemin padahal anak itu sama sibuknya, tapi masih mau mendengar atau menerima ajakanya, dan Renjun sangat bersyukur memiliki Jaemin di hidupnya.
"hyung!" sapa seseorang dari ambang pintu.
Renjun balas melambai, Jaemin menghampirinya dengan senyum lebar, penampilanya sangat-sangat mempesona, kalian akan menyukai style Jaemin, hanya kemeja sederhana dengan celana jins dan sepatu adios kesayangan, jangan lupakan topi Gucci kesayangan juga.
"maaf hyung, terlambat" Jaemin mempoutkan bibirnya merasa bersalah.
Yang lebih tua menggeleng "kamu datang pun rasanya sangat senang"
Jaemin merangkul hyungnya erat "benar kah?" tanya Jaemin antusias.
Renjun tersenyum kemudian mengangguk "duduk dulu, masih ada 30 menit sebelum film di mulai"
Yang lebih muda mengangguk, duduk anteng di depan Renjun, cowok ini terlihat sangat cerah, ah lebih tepatnya terlihat sangat senang, jauh dari pada itu, Jaemin memang merindukan hyungnya ini, seperti sudah lama sekali tidak bertemu, dan itu membuat Jaemin sedikit khawatir juga, apalagi setelah Jaemin tau kalau saat Jeno jatuh dia sedang bersama Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending scene (NCT DREAM)✅
FanficKini tidak ada Nct Dream, siapa mereka, mereka bukan siapa siapa lagi, bukan lagi 6 / 7 Remaja tampan yang siap menghibur NctZen, bukan lagi BB legendaris. Karna mereka itu hanya kisah masa lalu yang kias akan rasa sakit. Orang bilang " ada yang uda...