Postulat_27

1.7K 248 7
                                    

A Fanfiction
.
.
Postulat 27
.
.
Na_Ren
.
.

Semoga bisa menghibur kalian, maaf banget jarang update cerita ini.
.
.
Btw Enjoy~
.
.
Kasih bintang kalau sukaლ(^o^ლ)
.

Suara bentakan sempat terdengar dari salah satu ruangan, membuat beberapa staf yang tidak sengaja melewati ruangan itu harus menghabiskan 10 detik yang berarti hanya untuk memeriksa apa yang sedang terjadi. Jika ditanya apa yang sedang terjadi tentu saja..

Persidangan!!

Hal yang paling menyebalkan, persidangan seperti ajang jujur-jujuran tapi jalur pemaksaan, dan poin utama dari persidangan ini adalah khudbah panjang penuh petuah menyebalkan, sebenarnya manager juga tidak akan repot berkhutbah panjang kalau saja manusia-manusia ini tidak membuat masalah, sayangnya untuk kasus kali ini, member 127 pun tidak tau dimana letak kesalahan mereka.

Seluruh member 127 kecuali Haechan berdiri berjejer di ruang latihan. Manager 1 yang tadi ke Rs bersama Taeil dan Johnny terlihat paling murka, sementara manager lain hanya menyimak, manager 1 bisa dibilang ketua manager, jadi segala bentuk dan tindakan dia yang lebih tau.

Manager 1 menghirup nafas dalam-dalam, sejujurnya ia hanya terlalu khawatir, ia takut kalau penyakit Haechan ini akan berakibat untuk kedepanya, sebenarnya bukan itu saja, ia juga kesal dengan manusia penghuni lantai 5, kenapa mereka tidak menyadari jika adiknya sedang kesakitan, kenapa malah Taeil dari lantai 10, bodohnya lagi kenapa Haechan tidak membangunkan para hyungnya tapi malah menghubungi Taeil.

Sebenarnya Doyoung merasa dikhianati, sejak awal member juga sudah mengingatkan Haechan supaya gak banyak-banyak minum, tapi anak itu gak perduli, sekarang dia yang masuk Rs semua orang yang harus menanggung amarah manager, Doy tidak menyalahkan Haechan hanya muak dengan manager.

"apa yang Haechan minum akhir-akhir ini?" tanya manager "LANTAI 5 JAWAB!" seru manager kencang.

Doyoung maju selangkah sembari menunduk "dia minum minuman kaleng" jawabnya lalu mundur selangkah.

Jeno menoleh "yang dari Chenle?" tanyanya polos.

Doyoung mengangguk "dia menghabiskan semuanya, aku dan Taeyoung hyung sudah mengingatkan, tapi anak itu gak mau dengar, siapa yang tau kalau minuman itu berbahaya"

Manager Lee ak manager Jeno merapat "padahal aku sudah bilang untuk "

"Haechan menyukainya mana tega kami membuangnya" sela Taeyong.

"tunggu tadi kamu bilang apa? dari siapa minuman itu?" tanya Manager Lee pada Jeno memastikan jika yang dia dengar itu benar.

Jeno merutuki dirinya sendiri, ia menggigit bibir bawahnya canggung "aku tidak sengaja bertemu Chenle waktu itu, dia memberi ku minuman kaleng yang Haechan sukai." Ujung-ujungnya semua orang terlibat, termasuk Jeno yang hanya menerima minuman itu dari Chenle.

"kita anggap ini semua salah kalian" kata manager 1 tanpa babibu lagi.

Diam-diam Jeno mendesah lega saat manager Lee lebih dulu meninggalkan ruang latihan, biasanya manager lee-lah yang akan memberinya petuah panjang kalau sudah menyangkut mantan Dream, mungkin kah manager sudah muak? Baguslah Jeno juga sudah muak.

-

"aduh" pekik Renjun saat tubuhnya terdorong kedepan membuatnya menabrak sisi lift tidak sabaran, beruntungnya ia masih punya cukup waktu sehingga kepalanya tidak terbentur, di saat tubuhnya sedang lelah seperti ini emosinya mudah naik, ia sekali memaki si pelaku tapi melihat bagaimana ekspresinya saat ini, membuat Renjun mengurungkan niatnya.

Ending scene (NCT DREAM)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang