Postulat_28

1.9K 270 17
                                    

A Fanfiction
.
.
Postulat 28
.
.
Na_Ren
.
.
2 Chapter untuk hari ini.
.
.
Btw Enjoy~
.
.
Kasih bintang kalau sukaლ(^o^ლ)
.
.

.

Besok paginya Johnny dan Taeil kembali menemukan Haechan mengerang kesakitan, wajahnya merah menahan tangis, tanganya memengangi lehernya kuat-kuat, tanpa pikir panjang Johnny memencet tombol transmitter buru-buru dan beberapa kali, sementara Taeil tampak khawatir menenangkan Haechan.

Taeil tidak tau seberapa sakitnya leher Haechan saat ini, benar karna Taeil belum pernah merasakanya, tapi jujur, hatinya memeleh bagai es terkena panas, yang di depanya ini seperti bukan Haechan yang ia kenal selama ini, seperti bukan Lee DOnghyuk yang banyak tingkah, seperti bukan Fullsun yang selalu ceria setiap hari, anak itu terang-terangan menyayangi Taeil tapi untuk menjaganya saja Taeil tidak bisa.

Melihat ini membuat dada Taeil bergemuruh hebat, dia bukan hyung yang baik.

Johnny tak banyak berkomentar, tatapan nanar Taeil sudah menjelaskan bagaimana perasaanya sekarang, dia pun tidak tega melihat adiknya kesakitan, Johnny akui Haechan tidak sekuat itu.

"apa yang terjadi?" tanya manager bersamaan beberapa dokter dan perawat.

Johnny menarik Taeil sedikit menjauh dari para dokter, menenangkan hyung tertuanya dengan menepuk pelan punggungnya, keduanya tidak sedekat ini sebenarnya, hanya saja Johnny kerap memergoki Taeil dan Haechan bercanda gurau membuatnya kadang penasaran, Taeil itu hyung yang sedikit pendiam tapi kocak.

"beri antibiotic" saran dokter pada perawat, dokter itu kemudian memeriksa leher Haechan menyeluruh.

Ketika semua tenang dokter menoleh pada manager "sepertinya kami harus mengoprasi Haechan segera, Jadi ini Pyriform Sinus Fistula. (infeksi cacat bawaan yang disebabkan adanya sebuah lobang tidak normal dalam tenggorokan.) Seperti infeksi pada saluran nafas atas, sakit tenggorokan dan nyeri pada daerah tiroid. Jika hanya mengobati gejalanya tanpa menghilangkan penyebabnya, maka penyakit itu akan terus kambuh. Dan pada kasus yang parah bisa disertai radang kelenjar tiroid. Jadi yang harus kita lakukan adalah mengambil tindakan oprasi"

Manager, Taeil Johnny hanya saling pandang, mereka tidak mengerti apa yang dokter itu katakan, mereka bukan anak kedokteran.

"Kalau perlu kita harus menghilangkan sebagian kelenjar tiroidnya. Tapi melihat posisi fistulanya, kemungkinan besar ini akan merusak saraf oksipital. Jadi.. (saraf oksipital = saraf yang menyuplai bagian atas dan belakang kepala.) Dia tidak akan bisa mencapai nada tinggi. (bukan masalah besar untuk orang biasa, tapi bencana bagi seorang penyanyi. tolong untuk di pertimbangkan lebih matang lagi, tapi kami akan berusaha untuk menemukan jalan supaya operasi ini berjalan lancar tanpa merusak jaringan Oksipetal"

Manager mendesah frustasi, ia menyisir rambutnya menggunakan sela-sela jari dengan gerakan acak, terlihat sangat frustasi.

Sementara Haechan di atas brankar hanya bisa menangis, bukan hanya lehernya saja yang sakit, tapi hatinya pun ikut sakit, apakah hanya sampai sini saja kesempatanya untuk bernyanyi,? Pertanyaan itu terngiang-ngiang sepanjang malam.

"kami permisi" pamit dokter, diikuti beberapa perawat di belakangnya.

-

Setelah menyelesaikan segala urusanya, Jaemin datang ke apart Renjun, menjemputnya untuk ke rumah sakit, Mark bilang member 127 ada sesi pemotretan jadi akan lama, karna itu Jaemin sengaja mengajak Renjun ke rumah sakit sekedar menemani Haechan dari pada mati kebosanan, hari ini pekerjaan Jaemin tidak terlalu melelahkan, ia punya banyak tenaga untuk menemani Haechan begadang semalaman.

Ending scene (NCT DREAM)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang