Selamat malam semua.
Kayaknya enak nih kalo up dua kali sehari dalam waktu yang berbeda.
⚠️PART INI TIDAK ADA SYERA DIDALAMNYA⚠️
Jangan lupa vote dulu ya. Nanti kelupaan lagi.
Happy reading!!
°°°°
Barisan motor ninja serta motor Scoopy melaju pelan membelah jalanan. Dengan payung kuning serta bendera bertuliskan 'Rip Janson.'
Untung saja anggota-anggota Agberos bisa diajak kerja sama. Bahkan ada tiga ratus lebih yang ikut mengantar almarhum Janson ke kompleks kuburan jalan melati nomor 19.
Arga menghentikan motornya, ujung-ujungnya cowok itu juga yang disuruh jadi pemimpin pengantar Janson. Sebenarnya ogah-ogahan Arga melakukan ini. Demi temen dia tidak apa-apa, sumpah!
"Misi, ibu," Arga menyalimi punggung tangan wanita paruh baya yang diketahui sang penjaga makam.
"Rame pisan. Ada yang meninggal, den?" Tanya ibu itu.
Arga meringis pelan. Ia menolehkan kepalanya kearah Johan berharap laki-laki itulah yang akan menjawabnya.
Johan berdeham. "Gini ibu. Kedatangan kami disini mau minta izin buat mengebumikan salah satu saudara kami,"
"Saudara lo aja kali, bang." Elang menginjak pelan kaki Johan.
"Bacot, bocil!" Geram Johan dengan suara pelan.
"Oh boleh atuh. Dimana almarhum saudara kalian? Biar ibu bantu taruh dikeranda,"
Johan menggaruk telinganya. Apa mungkin ibu-ibu ini bakal kaget setelah mengetahui bahwa monyetlah yang meninggal dunia.
"La ilahaillallah. Laa ilahaillallah!"
Arga, Johan, Andre, serta Elang kompak menolehkan kepalanya. Detik itu juga mereka menepuk dahinya masing-masing.
Kenapa yang lainnya juga ikut gila seperti ini. Yang bener saja seekor monyet ditahlilkan.
Dahi ibu itu mengeryit bingung. "Saudara kalian masih bayi? Innalilahi wa innailaihi rojiun. Turut berduka ya aden, pasti kalian terpukul,"
Ziko mengusap air matanya. Cowok itu melangkah mendekat kemudian menyerahkan almarhum Janson yang hanya terbalut kain kafan kepada ibu penunggu kuburan.
"Kasian pisan kamu, nak. Mana badannya kurus gini," ibu penjaga kuburan tersebut meraba-raba tubuh Janson yang terbalut kain kafan.
"Sebentar, ibu buka dulu ya bagian kepalanya selanjutnya baru kita masukkan kedalam keranda." Ucap ibu tersebut. Ziko menganggukkan kepalanya mantap.
Arga menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Berharap ibu penjaga kuburan ini tidak kena spot jantung.
Satu persatu, tangan keriput itu membuka tali kain kafan yang melingkar dileher serta dipucuk kepala Janson.
Begitu bagian wajahnya sudah berhasil dibuka sempurna. Lantas semua anggota Agberos membalikkan badannya.
"Astaghfirullahal adzim! Yang meninggal teh monyet?!"
°°°°
Satu persatu dari anggota Agberos meninggalkan wilayah pemakaman. Nisan dengan tulisan 'Janson Aleksander binti Ziko Haedar' terpampang jelas disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGANTARA
Teen FictionSUDAH DIFILMKAN🎬 SEBAGIAN PART SUDAH DIHAPUS DAN RINCINYA ONLY NOVEL! #03~Fiksi remaja (19 maret 2021) Argantara the me movie season 1 -Ketika tawamu menjadi bahagiaku Nikah muda tidak pernah terlintas diotak Arga, entah apa yang ada pikirkan oleh...