07-Bolos Pertama Kali

1M 105K 20.7K
                                    

MASIH BETAH DISINI? JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTAR KALIAN SETELAH BACA ABH.

CERITA INI GAK TERLALU BERAT-BERAT AMAT YA KONFLIKNYA. JADI DIBAWA ENJOY AJA KALIAN BACANYA.

happy reading

°°°°°°°°

Tendangan kaki kecil Arga rasakan pada pantatnya, laki-laki itu sedikit terusik tidurnya karena gadis disampingnya ini selalu menendang tubuhnya terutama pantatnya.

Karena hawa pagi ini cukup gerah membuat gadis yang tengah tidur telentang itu merasa kepanasan dan tidak nyaman tidurnya.

Sesekali Syera berdecak, menggaruk kepala, mengacak rambutnya, bahkan mengipasi dirinya dengan buku.

Padahal kamar ini ada AC-nya bahkan ada tiga ac malah.

"Ck, lo tidurnya bisa anteng gak sih?" Omel Arga sedikit membuka matanya.

"Hidupin ac-nya dong Ga, panas."

"Udah dihidupin dari semalem, bodoh!"

Arga mengubah posisi tidurnya menjadi duduk lalu ia melirik kearah jam wakernya. Disana sudah menunjukan pukul 05:30.

Tadi setelah sholat subuh mereka berdua melanjutkan tidurnya. Lebih tepatnya Syera yang memaksa Arga, dengan alasan agar dapat hidayah!

"Bangun, lo mau sekolah gak?" Tanya Arga, tangannya menarik ujung celana Syera.

"Gue ijin gak masuk deh ya, gue ngantuk banget."

Arga menatap Syera sinis. "Alasan apa itu?"

"Gak usah sok rajin deh Ga, daripada lo yang doyannya bolos mulu." Saut Syera dengan mata yang terpejam.

"Lebih baik masuk sekolah tapi bolos pelajaran, daripada gak masuk sekolah dengan alasan yang gak masuk akal."

"Bangun gak?"

"Bangun atau celana lo gue pelorotin?" Ancam Arga, tangannya bersiap ingin menarik celana motif panda Syera.

Syera berdecak sebal lalu ia merubah posisinya menjadi duduk dan menatap lawan jenisnya ini dengan tajam.


Ia bangkit lalu berjalan kearah kamar mandi untuk bersiap-siap dan tak lupa juga ia membawa baju seragamnya juga.

°°°

"Nih upah buat kalian."

Johan meletakkan dua lembar uang senilai dua puluh ribuan diatas meja kantin. Disana sudah ada anak-anak Agberos lainnya.

Tapi hanya enam orang yang berani duduk dimeja khusus Arga dan teman-temannya.

"Upah apaan nih cuma dua puluh ribu?" Tanya Ziko tak terima.

Karena tak adil saja jika hanya diberikan upah dua puluh ribu. Sedangkan ia rela menahan malu ditengah keramaian pasar malam hanya untuk mempromosikan ayam goreng Johan bin Mail.

ARGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang