56. Seblak Argasyera

696K 60.5K 23.2K
                                    

Halo-haloooo!

Selamat pagi.

Gimana kabar kalian?

Gimana respon kalian sama part kemarin?

Ziko menurut kalian itu gimana?

Jangan lupa vote ya.

Dan jangan lupa follow akun fafay, sederhana tapi sangat berharga.

Happy reading sayang..

°°°°°

"Nikah muda hanya diperuntukkan untuk orang yang berpenghasilan lebih."

-Argantara Reynand.

°°°°°

Hari demi hari telah berlalu, ujian nasional SMA Merpati memasuki hari terakhir. Hari melegakan sekaligus hari yang dinanti-nanti setelah enam hari otak terus berfikir tanpa henti. Dan setelah ini mereka akan melepas beban yang ia tanggung semuanya.

Selama diperjalanan menuju ke sekolahan, Syera tak henti-hentinya mengumpat kasar dan terus memukuli bahu Arga.

"Cepetin dikit motornya! Udah jam tujuh ini, kita udah telat lima menit yang lalu, Arga!" Ucap Syera kesal.

"Sesungguhnya orang yang terburu-buru tidak akan mencapai kesuksesan. Jadi selow aja lah, yang. Ngapain sih cepet-cepet?"

Dengan santainya cowok berjakun itu berkata seperti itu. Bukannya menambah laju cepat motornya malah tambah mengurangi laju motornya.

"Tapi ini beda konsepnya, Arga. Udahlah, turunin aku aja disini!" Syera memalingkan wajahnya.

Arga menepikan motornya di trotoar, cowok itu memutar sedikit badannya dan melirik datar Syera.

"Ayo turun, katanya tadi minta turun disini?"

Syera merengut kesal, perempuan itu turun dari atas motor Arga. Ia menatap tajam sang pelaku.

"Udah sana pergi, ngapain masih disini?" Usirnya.

"Yakin? Berani jalan sendiri? Mau nunggu taxi atau angkot lewat sini?" Tanya Arga. Menaikkan alisnya sebelah.

"Iya!"

"Ya udah." Ucap Arga, ia menutup kasa helmnya lagi dan menambah gigi motornya.

Bruum!

Syera membulatkan matanya. "ARGA! KOK AKU DITINGGAL SIH!"

Syera menghentakkan kakinya sebal, punya suami yang tidak peka emanglah susah. Nyebelin, jahil dan suka seenaknya.

Disepanjang jalan Syera tak henti-hentinya berkomat-kamit memberikan sumpah serapah untuk suaminya. Harusnya kan dicegah gitu waktu Syera minta turun, lah ini malah beneran diturunin terus ditinggal pergi.

"Setan, kambing, kebo. ARGA BRENGSEK!"

Syera menolehkan kepalanya kesamping, orang-orang yang berlalu lalang menatapnya dengan tatapan aneh.

Syera yakin nih, pasti mereka duga jika dirinya ini telah gila. Awas aja kalo sampai ketemu disekolahan, sudah dipastikan Arga tidak selamat sedikit pun!

Syera membelokkan langkahnya ketika sudah sampai didepan gerbang SMA Merpati. Ia melihat halaman sekolah yang sudah nampak sepi.

"Loh, mbak Syera? Kok tumben telat dihari ujian. Biasanya berangkat sama mas Arga, lah mas Arganya mana toh, mbak?" Tanya pak satpam dengan kumis menjentit keatas.

ARGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang