03-Hukuman bersama.

1.3M 106K 28.5K
                                    

Agberos gen 1

.
.
.
.

ARGANTARA
.
.
.
.
Bonnadol As Argantara Reynand.

Happy reading.

•••🦋•••

02. Hukuman bersama

Memasuki hari kelima pasangan suami istri itu menjalani rumah tangganya yang penuh dengan ke absurd-an. Ada aja hal-hal gila setiap harinya.

Seperti saat ini, dua pasangan suami istri itu tengah berdiri dibawah teriknya matahari dengan tangan yang hormat dan kepala yang mendongak kearah bendera.

Apalagi jika bukan dihukum. Semuanya karena Arga, laki-laki itu sengaja menyeting alarmnya agar Syera bangun terlambat.

Masa bodo dengan dirinya sendiri, toh dia juga sudah biasa dengan hukumannya seperti ini.

Tidak seperti gadis yang ada disampingnya ini yang selalu mengutamakan kedisiplinan.


"Ini semua gara-gara lo tau gak Ga, coba aja lo gak sembarangan setting alarm gue, pasti gak bakal kejadian kayak gini kan!" Syera mendorong bahu Arga.

Telinga Arga terasa panas, kalimat itu yang sedari tadi keluar dari mulut gadis ini.

"Lo udah ke sembilan puluh sembilan kali bilang kayak gitu. Gak cape apa tuh mulut, tinggal laksanin hukuman aja pake ngoceh dulu."

"Apa kata orang kalo Syera Jehani mantan wakil ketua osis dihukum seperti ini? Rusak nama gue yang udah gue susun baik-baik!" Syera menatap Arga sinis.

Cowok dengan pakaian urak-urakan itu menye-menye menirukan omongan Syera. Bener-bener ya! Pengen nimpuk rasanya.

"Panas tau Ga, lo mah enak pake topi bisa ketutupan. Sedangkan gue?" Syera merosotkan bahunya pertanda lelah.

"Lo ngodein gue buat minjemin topi gue ke lo? Tapi sory, topi gue terlalu berharga buat dipinjemin ke lo," ucap Arga kelewat menyebalkan.

Syera menatap Arga sinis. "Gue juga gak butuh, dan gue gak ada niatan ngodein lo sedikit pun."

"Duduk sana," Syera menolehkan kepalanya kearah Arga. Cari mati nih anak.

"Gak bakal ketauan, sekarang waktunya jam pelajaran. Jarang Bu Beti keluar buat ngecek sqnak-anak badung,"Syera menggeleng pelan, lebih baik ia dihukum daripada kena amukan maut Bu Beti.

"Katanya lo cape, sana duduk. Biar gue awasin dari sini kalo Bu Beti nanti lewat,"
"Lo juga ikut duduk ya,"

"Gak, gue tetep mau lanjutin hukuman gue. Kalo gue ikut lo duduk terus gak ada yang ngawasin sekitar dan kalo tiba-tiba Bu Beti nanti muncul yang ada dua kali lipat hukuman kita," ujar Arga.

Bahkan cowok itu masih diposisinya yang sama. Mendongak keatas menatap bendera merah putih yang berkibar.

"Kalo lo dihukum, gue juga harus dihukum. Gue disini juga salah, masuk sekolah terlambat. Dan sebagai mantan wakil ketua osis yang baik hati dan bijak sana, gue bersedia melaksanakan hukuman sepanas ini," Syera mendongakkan kepalanya membiarkan wajahnya terpapar matahari.

ARGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang