Setelah sampai dirumah, Salma segera berjalan menuju kamar mandi. Mengguyur seluruh tubuhnya dengan shower dengan masih menggunakan seragam kerja. Berharap sedikit meredakan emosinya.
Selang 30 menit akhirnya Salma membersihkan diri.
Tubuh Salma hampir terjatuh karna kepalanya sangat pusing. Berjalan tertatih menuju kasur.
Memutuskan untuk tidur berharap keadaannya berlangsung membaik.
Ding Dong
Terdengar suara bel rumah berbunyi. Salma mendengarnya, namun tubuhnya tak berdaya untuk turun dari kasur.
Ding Dong
Bel rumah berbunyi hingga beberapa kali. Sungguh Salma tidak memperdulikannya.
~~~
Disisi lain, orang yang sendari tadi menekan bel rumah telah hilang kesabaran. Menyelonong masuk begitu saja karna pintu tidak dikunci.
"Dasar ceroboh! Masih sama kayak dulu."
"..Salma!! Salma?!!"
Ceklek
Cowok itu, Revan masuk kedalam kamar, terlihat Salma yang berbaring lemah diatas kasur.
Revan memegang tangan Salma
"Kamu kenap-" beralih memegang dahi"-panas"
Tanpa berpikir panjang Revan langsung menyibakkan selimut lalu menggendong tubuh Salma.
"Turunh.. mau kemana-" ucap Salma dengan penuh tenaga tersisa.
"Diem aku bawa kamu ke dokter."
"Gak mau.."
Revan tak menghiraukan dan tetap berjalan.
"Bberani kamu.. bawa aku.. aku akan pergi dari kamu.. dari dunia ini.." Ucapan Salma berhasil membuat Revan menidurkannya dikasur kembali.
Terlihat Revan yang sedang menelfon seseorang,
"Halo ?"
"Saya kirim alamat, anda kesini. Secepatnya!"
Setelah menutup telfon Revan kembali menuju Salma.
"Apanya yang sakit? Pusing? Leher? Dada sesek? Atau perut? Kamu udah makan belum?" Crewet Revan tak dihiraukan oleh Salma
"..Salma bilang aku harus apa? Aku takut." Revan memegang tangan Salma.
Terdapat penolakan dipergerakan tangan Salma. Ingin menariknya namun segera ditahan oleh Revan.
Salma yang kian melemahpun hanya bisa menutup mata dan terlelap.
"Salma jangan tidur! Salma!! Setidaknya buka matamu!!!" Revan menyisir rambutnya kebelakang gelisah.
Sampai bel rumah berbunyi dan Revan segera membukanya.
Terlihat dokter yang ingin memasuki kamar Salma diikuti Revan.
"Tunggu, kamu suaminya?" Ucapan dokter memberhentikan langkah Revan
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE BOY [END]
Teen Fiction"Gue cuman mau lo nurut. Gampang kan?" "Gue bilang ga mau, ya ga mau! Jangan maksa dong!!" Dingin Kasar Datar Dan itu Revan, cowok gue. Highest rank #1 sma/158k stories #1 coolboy/10,8k stories #1 cuek/7,2k stories #1 posessive boyfriend/50 stor...