3.7

121K 8.6K 621
                                    


Pagi ini semuanya kembali seperti semula. Bangun untuk mandi dan bersiap-siap berangkat sekolah sendiri. Iya berangkat sendiri, karna tadi sewaktu bangun Salma langsung mengirim pesan kepada Yian, ingin berangkat sendiri katanya.

Sarapan kali ini sepi, tanpa ada satupun orang yang menemani.

"Biasanya Revan yang paksa gue sarapan, dalam paksaanpun Revan selalu ada temenin gue." batin Salma 

Setelah selesai, Salma keluar rumah dan berpapasan dengan kapten renang gebetannya. Dulu?

Sebelum ke Indonesia Salma menjadi penganggum rahasia cowok berperawakan tinggi, putih, murah senyum, berbakat pula. Tipe Salma banget!

Sampai-sampai Salma sengaja keluar rumah tepat saat cowok itu melewati rumahnya. Dan sekarangpun tanpa sengaja sudah menjadi kebiasaan.

"Eh hai Salma!" sapanya dengan senyum lebar.

Salma sedikit terkejut hingga mundur sedikit menghindar lalu menunduk membalas senyumnya. Tubuh Salma bereaksi berbeda, jantungnya kali ini tidak berdebar hebat.

Dan juga, kebiasaan harus menjauhi semua cowok seperti larangan Revan reflex Salma patuhi kepada kakak kelas dihadapannya.

Biasanya dia akan menunduk malu dan salah tingkah. Namun kali ini, dia bahkan berani menatap lekat manik matanya.

Kim Jun

"Lama gak liat kamu, kemana aja?"

"Eh iya, aku balik jenguk nenek di Indonesia."

"Nenek sehat?"

"Udah gak ada beberapa hari yang lalu."

"Ohh.. maaf aku gak tau. Turut berduka cita yaa."

"Iya kak gak apa-apa, makasih." ucap Salma dengan senyum tegarnya

"Seluruh sekolahan nyariin kamu." Canggungnya

"Kakak juga dong." mencoba mencairkan suasana

"Bisa aja. Yuk berangkat."

"Enggak kak. Kakak duluan aja, aku mampir dulu di supermarket."

"Ohh yaudah, aku duluan ya."

Salma menunduk sopan  "iya."

Sebenarnya Salma enggak beneran kesupermarket, buat alasan aja biar berangkat gak bareng Jun.

Aneh, seharusnya Salma seneng berangkat bareng gebetan. Atau perasaannya sudah hilang?

Hanya Salma dan tuhan yang tahu.
Lainnya nyimak.

Melanjutkan jalannya menuju halte.
Sangat tepat saat Salma baru saja tiba dihalte bersamaan dengan bus tujuannya.

Antre memasuki bus dan mengambil tempat duduk paling belakang dekat jendela. Memakai earphone lalu mendengarkan lagu diradio handphonenya.

Dan lagu Before you go dari Lewis Capaldi pun terdengar ditelinga Salma. Memejamkan mata untuk lebih mendalami.

So, before you go

Was there something I could've said to make your heart beat better?

If only I'd have known you had a storm to weather

So, before you go

Was there something I could've said to make it all stop hurting?

POSESSIVE BOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang