POSESSIVE BOY [END]

0.2

Mereka sampai di kantin.

"Lo pesen apa Sal? " tanya Tasya
"Samain lo aja, minumnya greentea. " jawab Salma.
"Yaudah lo duduk dulu aja, nanti kita nyusul." jawab Tasya menggandeng Keysa

Tak ada meja satupun yang kosong di kantin. Tatapan salma terpusat pada meja pojok. Mejanya cukup besar dari pada yang lain, tapi kenapa ga ada yang nempatin?
Tanpa pikir panjang Salma melangkahkan kakinya menuju meja tersebut menduduki salah satu bangkunya. Lalu mengambil ponselnya.

"Siapa tuh cewek berani banget duduk di meja Revan? "

"Anak baru dia? "

"Revan belum kesini aja, nanti dateng mampus dia. "

"Berani banget duduk di situ, siapa sih? "

Terdengar bisikan-bisikan di kantin yang dapat Salma dengar namun tak dihiraukan oleh Salma.

Brak

Terdengar suara piring yang diletakkan cukup keras di meja yang Salma duduki.
Salma tak menghiraukannya, masih dalam mode nunduk memandang ponselnya.

Mungkin itu teman-temannya, pikirnya.

Revan duduk disamping Salma

'Loh kok Revan ga marah? '

'Gatel banget sih tuh cewek. '

'Revan kok mau-mau aja duduk sama cewek baru itu? '

'Pacarnya yah? Ihh gak suka!'

Salma tadinya mikir yang duduk disebelahnya itu Tasya atau mungkin Kesya kok ini perawakannya besar tinggi?

Waktu Salma menoleh
"Lo? Ngapain duduk disini? "

"Kenapa? " Revan sibuk memakan mie nya

"Ya gapapa, emang lo ga bisa duduk ditempat lain? "

"Ini tempat duduk gue. "

"Ini kantin tempat umum. Seenaknya aja bilang ini tempat duduk lo. " Salma tersenyum remeh

Revan menyeringai, "Lo tanya seantero sekolah ini, yang berani duduk anteng tanpa rasa bersalah dimeja ini cuman lo. "

'Ni cowok dingin, sekalinya ngomong bikin sakit hati. '

Salma berdiri.

"Kemana? " tanya Revan menatap Salma

"Pergi lah. Kan lo yang bilang kalo 'tempat duduk ini' milik lo. "

"Dan lo juga milik gue. "

"Hah? " Salma tak mengerti

Revan berdiri, "Ikut gue. " menarik tangan Salma

"Ehh..

~~~

Revan membawa Salma ke rooftop sekolah.

"Ngapain ngajak gue ke- "

Detik berikutnya tubuh Salma menegang seketika saat Revan tiba-tiba mendekap tubuhnya.

Salma mendorong Revan kuat namun hasilnya nihil, tenaga Revan jauh lebih besar daripada Salma.

"Lepas!!! " teriak Salma

"Bentar, gue kangen. "

'Gue kangen? Baru juga tadi ketemu. Ganteng ganteng otaknya soag. '

Salma sama sekali gak mengelak kalau kadar ketampanan seorang Revan itu sangat tidak manusiawi

Ganteng banget.

Salma memaksa melepas pelukan Revan

"Gue risih dipeluk sama cowok yang sama sekali gak gue kenal. "

"Tapi gue udah kenal sama lo. Salma Anastasya, 12 'Mipa1'. Oma lo udah daftarin lo dari seminggu yang lalu. "

Lagi-lagi ucapan Revan membuat Salma diam. Tercengang.

"Lo cenayang ya? "

Revan tersenyum singkat.

"Dan lo? Lo siapa? Gue sama sekali gak kenal sama lo. "

"Revan. " singkatnya

"Mulut lo terbuat dari apa sih? " tanya Salma heran. Dan Revan hanya mengangkat salahsatu alisnya

"Ngomong singkat banget. Sekalinya ngomong bikin orang kicep. "

Revan tertawa yang membuat Salma tertegun

'Tuhann... kenapa ada makhluk sesempurna ini. "

"Jadi milik gue ya Sal. "

"Lo sakit yaa.. udah gue mau balik. "

~~~

Saat berjalan menuju kantin tiba-tiba Salma diseret oleh dua cewek dan membawanya kedalem kamar mandi

"Jadi ini cewek yang keganjenan sama Revan? " tanya cewek berambut panjang dan bertampang bossy

Salma cuman diam menatap kedua cewek yang menyeretnya, sesekali menatap cewek didepannya

'Gue dilabrak nih ceritanya? '

"Gue ingetin ya, jangan deketin Revan atau lo akan berurusan sama gue. " ucapnya penuh penekanan

"Orang dia yang deketin gue. " ucap Salma santai

"Denger ya anak baru. Revan gak mungkin deketin lo kalo lo nya gak kegatelan! " mendorong kasar pundak Salma

"Lo mending tanya deh sama Revan. Siapa yang deketin siapa. Jangan seenaknya labrak orang sembarangan kaya gini dong. Murahan banget. "

Skakmat

"Apa lo bilang? Gue? Murahan? LO TUH YANG MURAHAN!! DASAR BITCH!!! " teriaknya tersulut emosi

"Sel telur kok ngejar sel sperma. Bego banget sih jadi perempuan. "

"LO BERANI YA SAMA GUE!!! "

Sebelum Salma berubah wujud langsung berlari menuju kelasnya.

Raka Giovano &

Renaldi S Bastian