2.7

143K 9.9K 489
                                    


Selesai makan mereka menonton mv kpop. Bukan mereka sebenarnya, karna cuman Salma yang menonton dan Revan yang fokus memainkan rambut Salma.

Cewek itu menunggu part favoritenya.

"Satu, dua, tig.."

Revan langsung menutup mata Salma. "...ah Van!!!!"

"Pantes kamu nonton kayak gitu?!" Bentak Revan melepas tanganya yang menutup mata Salma

"Kenapa enggak?!!"

"Perut dia keumbar kemana-mana, kamu masih bisa tanya kenapa enggak?!!!!"

"Toh tadi dikamar mandi kamu buka-bukaan juga gak apa-apa kan?! Kenapa sekarang bentak aku?!!!"

"KARNA ITU AKU! TOLONG BEDAIN MANA COWOK LAIN MANA AKU! KAMU GAK BOLEH LIHAT SELAIN AKU!!"

"SEMUANYA AJA KAMU!!"

"MEMANG!"

"Egois."

"Sekarang gini, kalo aku liat cewek pake bikini, kamu terima?"

"Terima! Karna aku gak peduli."

Revan terdiam

"Kamu anggap apa aku selama ini Sal?"

Salma terlihat menghembuskan napas sejenak sebelum berucap. "Beban hidup."

Revan tertawa, "Beban hidup?? Terus apa? Apa arti kecupan tadi?!"

Jantung Salma berdegup kencang. "Aku udah biasa lakuin itu." bohongnya

"Kamu pikir aku percaya? Bahkan tadi first kiss kamu."

Deg.
Bagaimana Revan bisa tau?

Salma hanya biasa melihat orang berciuman namun belum pernah melakukannya.

"Lupain soal tadi!! Aku gak mau bahas lagi."

"Tapi jangan lupain kamu cuman punya aku."

Salma beralih menonton film. Beberapa menit setelahnya perutnya terasa nyeri. Bergerak menyamankan dia duduk

"Kenapa?" tanya Revan

"Enggak." Salma masih bergerak gelisah

"Kenapa Salma?"

"Perut aku sakit.."

"Kita kerumah sakit atau aku panggil doker aja?"

"Gak usah. Ini jadwal menstruasi aku."

"Terus gimana?"

Salma ingin bertanya namun dia malu. "..ngomong aja." Revan kenapa peka banget

"Ada...pem..balut?" Salma bertanya dengan nada suara paling rendah yang dia punya

Revan tersenyum, "Pembalut? Jangan sungkan mau tanya atau minta apapun sama aku, pembalut sekalipun."

Salma speechless, "..aku beliin."

Setelahnya Revan mengambil kunci mobil dan keluar apartment.

Tanpa tersadar, Salma menangis. Dia malu telah mengatakan jika Revan adalah beban hidupnya. Jika tidak, dia harus berbuat seperti apa kepada cowok itu?

Di baikin malah ngelunjak. Dikasarin justru Salma yang malu sendiri. Salma harus gimana??

~~~

Ketika dimobil Revan menerima telephone.

"Salma sama lo kan?"

POSESSIVE BOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang