Pagi itu techi terbangun dan mendapati neru sedang tertidur di hadapan nya
'ah bener juga, aku kan menginap di sini kemarin malam' ucap batin techi
Techi bangun ke posisi duduk dan melihat rumah neru yang sangat berantakan karena pesta kecil kecilan tadi malam
"Sekarang aku tidak heran kenapa aku sangat jorok" ucap techi dengan nada pelan sambil melihat ke arah neru yang tengah tertidur pulas
Baru saja techi berdiri dari duduknya tiba tiba saja ada notif di ponsel nya, tidak ada nama pengirim nya di sana ,pesan itu muncul dari nomor tidak di kenal tapi techi tau jelas apa maksudnya itu
Setelah melihat notif itu techi langsung melihat ke arah neru yang masih tertidur pulas dan mendekat kearah nya
Techi mencium kening neru
"Sedikit lagi dan kamu akan baik baik saja"
Techi bangkit dari posisi nya dan menuju kekamar mandi
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*Singkat cerita techi sudah selesai membersihkan ruangan yang berantakan akibat pesta kecil kecilan tadi malam
*tering
Lagi lagi notif dari nomor tidak di kenal pun kembali muncul
Techi berjalan menuju kamar neru dan terlihat sebuah pemandangan yang sangat indah di mata techi, pemandangan yang sangat cantik dan juga damai , pemandangan yang menurut nya sangat istimewa...apa lagi kalau bukan pemandangan neru yang tengah tertidur pulas meski techi sering melihat neru tertidur di masa depan tapi ini berbeda...kali ini neru tidak tertidur dengan alat alat yang entah apa nama nya yang selalu menempel pada tubuh neru
Techi berjalan mendekati neru dan lagi lagi techi mengecup kening nya neru
Tanpa sadar air mata pun jatuh dengan begitu mudah nya dan di sisi lain sebuah senyuman pun terukir di wajah techi
Techi kembali berdiri dan meletakan sesuatu di meja belajar neru dan sepucuk note di sana
Techi menuju pintu depan dan benar saja sesuai dugaan techi
Saat diri nya membuka pintu depan techi dapat melihat orang orang dari divisi kepolisian sudah menunggu nya dari tadi
Meski techi bisa saja menggunakan teleportasi dengan sebuah alat yang tertanam di lengan nya tapi techi lebih memilih tidak melakukan itu
"Aku terkejut kamu menyerahkan diri begitu saja yurina"
Techi hanya terdiam dengan tatapan tajam nya ,tatapan yang seolah olah siap menerkam
"Bawa dia"
Techi lagi lagi tidak melawan dan hanya membiarkan orang orang ini menangkap nya
Di sisi lain Risa yang entah dari mana tiba tiba saja melihat techi di bawa masuk ke dalam mobil Van hitam
Risa yang melihat itu secara sepontan mengejar Van itu namun nihil
"Cih"
"Jadi yurina, bagaimana dengan rencana bodoh mu itu"
"...." Techi tidak menjawab ,dia lagi lagi hanya menatap tajam ke arah orang yang ada di depan nya saat ini, orang ini adalah senior nya moriya akane
"Aku penasaran bagaimana bisa Akane tidak membawa mu dan membiarkan mu pergi begitu saja"
"...."
"AHAHAHAHA"
Tawa orang itu tiba tiba dan...
*Bruk
"Ugh"
Techi tepat mendapatkan sebuah pukulan tepat di perut nya
"Apa kau tau apa yang terjadi karena ulah mu hah?"
Techi tidak menjawab ,diri nya lagi lagi hanya menatap dengan tatapan tajam
"Karena mu orang orang sangat kerepotan tau? Mungkin sebaik nya kau di musnahkan saja"
"Asuka ,tenang lah dulu" ucap shiraishi mai yang ada di sebelah nya
"Yurina ,kenapa kamu sampai bertindak sejauh ini?" Tanya Shiraishi Mai dengan nada lembut
"Bukan urusan mu kan"
*Bruk
Lagi lagi Saito Asuka memukul techi kali ini tepat di wajah nya
"Asuka tenang lah dulu"
"Aku muak dengan anak ini"
Di sisi lain techi masih meringis kesakitan karena asuka memukul nya sangat kuat di tambah Asuka memakai sarung tangan khusus dan itu membuat pukulan nya semakin terrasa sangat menyakitkan
"Yurina-" belum selesai shiraishi mai menyelesaikan kata kata nya mobil yang mereka tumpangi tiba tiba saja berhenti
"Saito dan ,ada yang menghalangi jalan nya" ucap sang sopir A.K.A anak buah nya Asuka
"Apa kata mu"
Asuka melihat ke arah depan dan dia melihat ada dua orang yang menghalangi jalan dengan sebuah motor metik
shiraishi mai tersenyum dan memberikan sebuah isyarat kepada techi agar melihat siapa yang menghalangi jalan
Saat techi melihat siapa yang menghalangi jalan saat ini ,mata nya pun membulat sempurna
"APA APAAN SIH MEREKA INI, TABRAK SAJA"
"Ba..baik"
Mendengar perintah Asuka untuk menabrak kedua orang yang ada di depan saat ini, techi dengan kekuatan penuh menyundul Asuka dan sepontan Asuka pun terjatuh dan terlihat darah mulai keluar dari hidung nya
Dua anak buah Asuka pun tidak tinggal diam dan berusaha menyuntikan obat bius ke leher techi tapi usaha mereka nihil karena berhasil mengalahkan mereka
Pintu Van terbuka dan memperlihatkan dua sosok di sana ,siapa lagi kalau bukan neru dan juga Risa
Risa membantu menghajar anak buah Asuka dan neru membantu techi melepaskan ikatan di tangan nya, sedangkan shiraishi mai hanya tersenyum ke arah mereka
Techi ,neru ,dan juga Risa berhasil pergi meninggalkan kekacauan ini dengan motor metik yang Risa bawa
Disisi lain Asuka masih kesakitan dengan ulah techi tadi
"Kurang ngajar anak itu"
"Ini" ucap shiraishi mai sambil menyodorkan sebuah tisu untuk Asuka
"Kenapa kamu tidak membantu"
shiraishi mai hanya tersenyum dan seketika marah Asuka pun hilang
"Dasar" ucap Asuka sambil membersihkan darah yang ada di hidung nya, dan perlahan wajah nya memerah "be...berhenti tersenyum"
Dan entah setan dari mana shiraishi mai mulai memajukan wajah nya dan mencium bibir Asuka dengan lembut
Asuka yang kaget dengan cepat menyudahi ciuman tersebut
"Bodoh ,kita tidak sedang berdua tau"
shiraishi mai melirik pada anak buah Asuka yang sudah pingsan ,dan Asuka tau jelas apa maksud dari lirikan itu
Dan lagi lagi ciuman itu pun terjadi
Maaf jika ada typo
Sampai jumpa>>>>