#13

37 2 0
                                    

Neru risa pov

Risa terus menarik neru menjauh dari taman itu...tidak...tapi lebih tepat nya menjauh dari hirate

"RISA, kamu ini apa apaan sih" ucap neru dengan nada lumayan membentak risa sambil berusaha melepaskan tangan nya dari genggaman kuat Risa

"Aku menolong mu"

"Apa maksudmu menolong?"

"Aku...aku melihat semua nya neru"

"Melihatnya"

"Orang itu...dia...dia itu berbahaya"

"Apa maksudmu"

"Aku melihat orang itu menyelakai Rika kakak ku"

"Itu-"

"AKU BAHKAN MELIHAT YANG TERJADI DI TAMAN"

"Taman?"

"Aku melihat mu dan orang itu di taman beberapa hari lalu, apa kamu tidak ingat itu"

'a..apa itu bukan mimpi'

"Neru...orang itu...orang itu lah yang membuat Rika masuk rumah sakit"

"...."

"Orang itu berbahaya neru"

Neru tidak menjawab dan malah pergi dari hadapan Risa begitu saja

"Neru" ucap Risa sambil menahan tangan neru "dengarkan aku" sambung nya

"Techi"

"!?"

"Techi...TECHI TIDAK AKAN MELAKUKAN HAL ITU RISA"

"Tapi neru aku me-"

"Kamu mungkin salah lihat Risa"

"Sekarang lepaskan aku"

"Neru"

"Lepaskan kata ku"

"TIDAK MAU"

"Ris-"

Belum sempat neru selesai dengan kata kata nya, Risa sudah terlalu lebih dahulu mendaratkan ciuman di bibir nya

Meski itu hanya ciuman yang biasa tapi entah kenapa neru bisa merasakan perasaan Risa

"Aku adalah temen mu ,tidak bahkan lebih dari temen...aku adalah sahabat mu neru ,aku tidak akan membiarkan hal buruk menimpa mu"

"..."

"Neru...percayalah dengan yang aku katakan ini"

"..."

"Neru...aku menyukai mu lebih dari seorang sahabat ,aku menyukai sama seperti aku menyukai Yui"

"..."

Neru tidak menjawab dia hanya berusaha menjauh dari Risa dan segera pergi dari sana

"Terimakasih tapi aku baik baik saja"

Setelah mengatakan itu neru pun pergi dari hadapan Risa














Hirate memi POV

Hirate di tarik oleh memi sampai di sebuah hotel

"Memi lepaskan aku"

"..."

Tidak ada jawaban dari memi ,memi terus berjalan sambil menangis ,menuju salah satu kamar hotel yang ada di sana

Hirate di paksa masuk ke kamar itu dan tanpa berbicara sepatah kata pun memi membukan semua pakaian nya dan hanya menyisakan pakaian dalam nya saja

Hai, apa kabar? (lanjutan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang