Haiii...Aku came back lagi.
Happy reading ya.
***************
Hujan turun dengan derasnya di siang ini.
Entahlah.
Sepertinya langit sedang murka.
Lalu melampiaskannya ke bumi dengan sengaja menurunkan hujan yg demikian lebat di sertai petir dan kilat yg saling menyambar,bergemuruh riuh seakan ingin membelah langit.
Angin kencang pun ikut andil dalam riuhnya hujan saat ini.
Hawa dingin seakan menusuk hingga ke dalam tulang.
Lalu lalang mobil yg nampak terlihat kecil dari ketinggian tempatku berdiri..seakan nekat menerobos derasnya angin kencang dan lebatnya hujan agar cepat sampai tujuan.
Pepohonan bergoyang liar terhempas angin kencang dan ganasnya titik hujan.
Bunyi cipratan air yg menggila seakan ingin meluluh lantahkan dinding kaca tebal tempatku berdiri.
" Blaarrrr!!!!."
Bunyi petir yg di sertai kilat seakan menyadarkan ku untuk segera menjauhi kaca kantorku.
" Bblaarrr!!!."
Kembali terdengar suara petir yg menggelegar..dan saling bersahutan..suaranya yg terus menggelegar seakan mampu memekakkan gendang telingaku.
Aku menutup telingaku dengan kedua tanganku..dan duduk meringkuk di sofa besar di ruangan katorku.
Sendirian ketakutan dengan bunyi petir yg paling menakutkan dalam hidupku.
Yaah aku begitu ketakutan setiap mendengar suara petir yg menggelegar,,dan kilat yg seperti aliran listrik raksasa yg terlihat seperti ingin membelah angkasa.
Aku tiba tiba ingin mengutuk ke empat sahabatku Fani, Rara ,Sabrina, dan Carla yg tak segera masuk ke ruangan ku saat mendengar bunyi petir menggila.
Karena ke empat sahabatku yg sudah menjadi pegawai ku sangat lah tau betul kalau aku sangat penakut dengan suara petir.Biasanya ke empatnya langsung masuk ke ruangan ku dan menemaniku.
Tapi kini di mana ke empat sahabatku itu saat ku butuhkan.
Keringat dingin membasahi keningku,terlebih saat bunyi petir masih terdengar menggelegar di luar sana.
Dan aku semakin meringkuk ketakutan di buatnya.
" Jangan takut..ada aku disini." Seseorang dengan suara hulsky datang dan menenangkanku.
Dan dengan tangannya yg lembut ikut memegang kedua tanganku yg sedang menutup di ke dua telingaku.
Aku sampai kaget,,bahkan mematung untuk beberapa saat.
Penasaran..,namun tak berani langsung melihat ke pemilik suara.
Suara berat namun halus..yg sudah ku kenal betul siapa pemiliknya.
Suara yg sudah dua tahun lebih tak pernah ku dengar..dan hampir menghilang dari hidupku.
Ku tatap ujung sepatu mengkilat di depanku.
Kemudian ku rasakan tangan itu turun kebahuku dan membantuku berdiri.
Sedikit ragu aku mengangkat wajahku.
Berharap benar benar menemukan sosok yg ku rindukan selama ini." Degghhh!!."
Seakan jantungku loncat dari tempatnya semula.
Dan bahkan berhenti berdetak saking terkejutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK JADI PUTRI BANGSAWAN.
FantasyBagai di samber gledek di siang bolong. tepat di usiaku yg baru saja menginjak angka 17 Tahun. ke dua orang tuaku sudah menginginkan aku segera Bertunangan dengan sang pewaris tunggal , atau putra satu satunya sang bos pemilik perusahaan tempat papa...