"Sadarlah Naura dia itu tunanganmu yg sebenarnya saat ini."bisikku menyakinkan diri.
Aku menoleh ke luar jendela mobil,dan lebih memilih diam, mencoba menenangkan gejolak batinku saat ini,dengan memandang padatnya lalu lalang kendaraan di luar sana.
Kenzo menghela nafasnya,melirikku sekilas lantas kembali fokus pada jalanan.
Sampailah di restoran yg biasa Kenzo datangi.
Selebihnya kami hanya menikmati makan malam di resto favorit Kenzo itu.Setelahnya kami berdua nonton film di bioskop.
Jam 21.00
Kenzo mengantarku pulang.
******
Aku masih rebahan malas di kamarku, saat Ipeh datang membawa irisan buah untukku.
Bunyi ketukan pintu tiga kali di kamarku sebelum pelayan baru itu masuk ke kamarku.
" Permisi non Naura."
" Masuklah.!" Jawabku malas.
" Makan buahnya non."
" Taruh di meja dulu lipe."
" Baik non..tapi nama saya Ipeh non bukan lipe." Protesnya.
" Iya aku tau..tapi aku lebih suka memanggilmu lipe..apa kau keberatan jika ku panggil lipe?."tanyaku.
Lalu berjalan menghampiri meja yg mana Ipeh menaruh buah untukku.
" Tidak non..terserah non Naura saja." Ucapnya sambil menunduk hormat.
" Bersikap biasa saja kalau di depanku..kita ini hampir seumuran.." ucapku.
Ipeh mengangguk.
" Terimakasih non."
Aku tersenyum..sungguh dia bisa mengobati kerinduanku dengan lipe, pelayanku dari dinasti Joseon.
" Bukankah non ada les piano sore ini.?"
Aku tepok jidat.hampir lupa kalau hari ini ada les piano.
Ku lirik jam di atas nakas.lalu bergegas berbenah.
" Apa kak Betrand sudah datang?." Tanyaku sambil memasukan barang barangku di dalam tas yg mau kubawa les pisno.
" Belum non."
" Mama..apa sudah datang?."
" Juga belom non..nyonya masih Arisan."
" Baiklah kau turunlah suruh mang Tarjo ngantar aku nanti."
" Mang Tarjo masih ngantar nyonya Arisan non."
" Oiyaa..baiklah aku naik taxi saja.
Ipeh mengangguk sebelum akirnya pergi meninggalkan kamarku.
*********
Tepat jam tujuh aku keluar dari kelas pianoku,dan bergegas mencari taxi.
Namun hingga pukul 8 taxi tak kunjung lewat di depan kelas pianoku.
Mau telepon kak betrand jadi gak enak,karena seharian kak Betrand sibuk di kampusnya.
Telepon Kenzo,gak mungkin juga.
Yeah akirnya aku sabar menanti datangnya taxi lewat.
Benar juga akirnya taxi pun lewat,aku buru buru menghampiri taxi,namun entah dari mana datangnya tiba tiba seseorang menerobos masuk mendahuluiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK JADI PUTRI BANGSAWAN.
FantasiBagai di samber gledek di siang bolong. tepat di usiaku yg baru saja menginjak angka 17 Tahun. ke dua orang tuaku sudah menginginkan aku segera Bertunangan dengan sang pewaris tunggal , atau putra satu satunya sang bos pemilik perusahaan tempat papa...