BAB 5. BOSAN.

665 72 2
                                    

      " Baiklah!.. baiklah!..jangan berdebat lagi ,ayolah!!.. aku mau pulang sekarang!." Teriakku.

Lalu aku dan ke tiga pelayanku pun meninggalkan danau teratai, pulang.

Sampai di depan pintu gapura masuk
Rumah.
Ternyata di sana sudah menunggu ibu dan sepupu Shientarie dengan tatapan penuh horror ke arah kami.

Liefey  buru buru mundur ke belakang,dan berusaha sembunyi di belakang punggungku.
Tubuhnya nampak gemetaran dan ketakutan saat melihat mereka yg sedang menatap horror ke arah kami.
Terutama pada dirinya.

Aku langsung merasakan firasat buruk pada lipe.,karena tatapan tajam sepupu tarie mengarah pada liefey.

Aku sudah siap memberinya perlindungan..jangan sampai sepupu tarie menyiksanya lagi.

          " Tenanglah" ucapku menenangkan lipe.

Namun..

Ibuku datang menarik tanganku dan membawaku pergi dari sana.
Membawaku masuk ke dalam kamarku.

Sedangkan sepupu tarie dengan tatapan tajamnya menyeret tubuh kerempeng lipe dengan kasar.
Serta membawanya ke gudang belakang,yg mana tempat dia dulu pernah di hukum cambuk.

Aku bermaksud hendak menolongnya,namun cengkraman  kuat tangan ibuku di tanganku,membuatku tak bisa berbuat apa apa.

        " Ibuu..jangan biarkan sepupu tarie menyiksa lipe lagi buu?...kumohon!?..aku yg telah mengajaknya buu!? Hukum saja aku Bu!?" Rengekku.

Namun rupanya ibuku tak perduli,dan tetap menarikku memasuki kamarku.

        " Buu...ibu dengar aku tidak?!"

        " Duduk!.. dan minum obatmu shien!?" Perintah ibuku,dengan suara penuh penekanan di setiap ucapannya.

Aku hanya diam,dan terpaksa menuruti perintah perempuan di depanku ini.

Melihatku hanya diam saja,,ibuku akhirnya Duduk, lalu meraih tanganku.
Di elusnya punggung tanganku dengan lembut.

          " Putriku sayang..turuti kata kata ibumu ini,ini semua demi kebaikanmu,juga demi kesehatanmu nak..kau tak ingin kedua orang tuamu ini mendapat masalah gara gara tak bisa menjaga calon permaisuri putra mahkota kan?!"bisik ibuk ku sedih.

Sebenarnya aku ingin protes,.tapi segera aku tahan,dan berusaha tetap tenang dan mencoba  mendengarkan semua omongan ibu.

         " Raja Yibang sudah memilihmu untuk dijadikan calon permaisuri putra mahkota,yaitu Young zhan.
Dan jika terjadi sesuatu padamu,bagaimana dengan nasib kami,pasti kami akan di anggap lalai menjagamu!?.dan pastinya kami akan di hukum.
Shien, bulan depan adalah pernikahan kalian,jadi tolong dengarlah kata kata ibu..tetaplah tinggal di dalam rumah,jgn keluyuran..karena ibu dan ayahandamu takut jika kau akan celaka di luar sana?!..karena akan berakibat fatal juga bagi kami,ayah dan ibu akan di hukum penggal jika terjadi sesuatu padamu?!"ucapnya dengan sedih.

Ada rasa sesak di dadaku,perempuan yg sekarang menjadi ibuku begitu sangat menyayangiku.walau aku tau,rasa sayang itu untuk Shien yg asli.dan bukan untukku.

Rasanya aku ingin berteriak sekeras kerasnya,ingin protes dan  mengatakan pada ibu,kenapa bukan sepupu Shientari yg menikah,dan bukan aku,aku belum siap bu..tapi entah mengapa aku tak tega mengatakannya.

Ku rasakan tepukan lembut dan usapan lembut di rambutku.

        " sekarang Kau mengerti,kenapa kadang ibu selalu mengurungmu di kamar anakku!?"

        " Iya Bu..maafkan Shien Bu?!"

         " Baiklah..sekarang istirahatlah!?"

Perempuan itupun hendak meninggalkan kamarku,namun aku menghentikannya.

MENDADAK JADI PUTRI BANGSAWAN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang