Aku hanya duduk dan diam saat laki laki tua berpakaian serba putih dengan kotak kayu yg di buat menyerupai sebuah tas,mulai mengamatiku,, mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Sesekali terdengar tarikan nafasnya yg berat,juga gelengan kepalanya yg seperti sedang berpikir keras.
Lalu perlahan mendekatiku..memeriksa denyut nadiku dengan hanya memencet aliran darah di pergelangan tanganku.
Menyuruhku membuka mulut,lalu memeriksa mata,selanjutnya memeriksa kepalaku hanya dengan menggunakan tangannya.Setelah itu pria tua yg di panggil dokter itu nampak berpikir keras.
Mengamati wajahku lama..sebelum akhirnya membuka kotak kayu yg ternyata isinya racikan obat obatan kuno.juga jarum akupuntur yg pernah ku lihat di jaman jaman kuno.Lalu mengambil beberapa jarum dan hendak menusukanya di kepalaku.
" eh tunggu paman!!.paman mau apa dengan jarum itu!?" ucapku menjauhkan kepalaku dari pria tua yg di panggil dokter tersebut.
Pria tua itu nampak kaget dan menarik kembali tanganya yg sudah mau meraih kepalaku.
Lalu menoleh heran ke arah pria yg mengaku papaku,juga mamaku yg rupanya sudah sadar dari pingsanya.
" kau lihat kan!!?..omonganya aneh saat sadar dari pingsanya kemaren!!" ucap pria bangsawan dengan panik.
Terdengar isak tangis dari perempuan yg mengaku sebagai mamaku.
Dan aku jadi heran melihatnya sering menangis sejak kedatanganku disini." siapa yg di bilang aneh oleh paman bangsawan ini?!" batinku heran.
Pria tua kembali memandang wajahku lekat lekat,terutama menatap manik mataku seakan akan hendak menembusnya.
" tuan putri..tolong ijinkan hamba memeriksa kepala tuan putri sekali lagi?!." ucapnya seakan memohon kepadaku.
Aku menoleh ke kanan dan ke kiri..tak ada siapa siapa di dekatku,apa orang tua ini barusan ngomong denganku? tentu saja..bukankah dari tadi dia menyebutku begitu?"batinku.
"Tuan putri..hamba mohon?!." ucap pria tua itu lagi.
" apa benar paman sedang bicara denganku??!" tanyaku sambil menunjuk diriku sendiri.
Jelas jelas pria tua itu ngomong tuan putri dari tadi.tapi mengapa natapnya ke arahku..aku hanya perlu memastikan saja.
Apa jangan jangan mereka benar benar salah orang..mengira aku ini....ohh tidak!!"
Aku menutup mulutku kaget..lalu melihat ke sebuah cermin besar di sudut ruang kamar..tak berpikir panjang,akupun berlari ke arah cermin tersebut.
DANNN...
Apa yg terjadi selanjutnya sungguh membuatku tercengang.
Di tampilan cermin memang nampak bayanganku...tapi pakaian kuno yg sangat indah ini ,serta gaya dan tatanan rambut juga semua aksesorisnya adalah bukan diriku ataupun milikku....lalu!!..siapa aku??!' jeritku dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK JADI PUTRI BANGSAWAN.
FantasyBagai di samber gledek di siang bolong. tepat di usiaku yg baru saja menginjak angka 17 Tahun. ke dua orang tuaku sudah menginginkan aku segera Bertunangan dengan sang pewaris tunggal , atau putra satu satunya sang bos pemilik perusahaan tempat papa...