36 🍶

1.6K 306 27
                                    

평화

"I-itu...,"

Lisa menatap Jungkook dengan sebal kala pria di depannya ini masih bingung dengan jawaban yang harus disiapkannya. Ia tahu tidak seharusnya ia melakukan hal seperti ini pada orang yang sedang sakit. Tapi, ia juga butuh penjelasan dari Jungkook.

"Sebenarnya aku tidak bermaksud membohongimu. Hanya saja..., kau tahu sendiri. Jika sejak awal kau tahu aku adalah Putra Mahkota, tidak mungkin kau bisa ada di sini sekarang." Kata Jungkook.

"Yang Mulia, Anda sudah berbohong pada saya sejak pertemuan pertama. Jika Anda jujur sejak awal saya juga sudah pasti berada di sini," ujar Lisa.

"Bukan begitu..., aku tidak pernah bermaksud untuk membohongimu karena aku hanya ingin mengujimu apakah kau layak menjadi pengawalku. Tapi, anggap saja aku keterusan karena kau merasa lebih nyaman denganku sebagai Tuan Wang. Dulu aku sama sekali tidak ada rencana untuk mengejarmu, tapi..., yang sudah kulakukan harus kuakhiri dengan baik. Sekarang, aku akan mengejarmu dengan diriku yang asli."

Wajah Lisa yang sebelumnya kesal kini berubah menjadi lebih tenang, "Baiklah. Mari kita lupakan kenyataan bahwa Anda membohongi saya untuk sementara. Sekarang, saya ingin bertanya kenapa Anda datang ke utara?"

"Apalagi? Tentu saja untuk menyelamatkanmu." Kata Jungkook.

Lisa menghela napas. Ia ingin memarahi Jungkook atas tindakannya pun tidak akan ada gunanya karena semua sudah terjadi. "Baiklah, saya mohon jangan melakukan hal seperti ini lagi."

"Seperti ini apa? Kalau kau dalam bahaya sih aku sudah pasti akan melakukan hal yang sama."

"Pu-,"

"Katanya kau dijodohkan."

"Hah?"

Jungkook mengeraskan rahangnya, "Aku sudah dengar. Kau dijodohkan, bukan? Apa karena aku tidur terlalu lama hingga orang-orang menganggapku tidak memiliki harapan untuk hidup maka kau dijodohkan pada orang lain?"

"Maksudnya apa?"

"Lisa, kau sudah diumumkan sebagai Putri Mahkota. Tapi..., aku sama sekali tidak pernah bertanya tentang pendapatmu. Kau..., apakah kau ingin menikah denganku?" Tanya Jungkook. Ia mendongakkan kepala untuk melihat Lisa yang terlihat bimbang.

"Saya sama sekali tidak pernah berpikir untuk menikahi Putra Mahkota karena saya hanya menyukai Tuan Wang saat itu. Tapi..., kenyataan bahwa mereka adalah orang yang sama, saya bisa menerimanya. Namun, menjadi Putri Mahkota berarti suatu saat saya akan menjadi Permaisuri. Saya tidak yakin saya bisa mengisi posisi itu dengan baik." Kata Lisa.

"Lisa..., saat pertama kali aku diumumkan menjadi Putra Mahkota, hal yang sama kurasakan sepertimu saat ini. Menjadi Kaisar berarti bertanggung jawab atas Kekaisaran yang dipimpinnya. Berjuta-juta nyawa manusia semua menyerahkan hidup mereka padaku. Namun, yang kuyakini adalah aku sangat mencintai Pyeonghwa dan ingin yang terbaik tanpa ambisi lain-lainnya. Dengan begitu aku cukup yakin memimpin Pyeonghwa dan mempertahankan posisi ini," ujar Jungkook. Ia mengambil kedua tangan Lisa dan mengusapnya pelan sebelum akhirnya melontarkan sebuah pertanyaan gadis di depannya, "Sekarang..., yang kubutuhkan hanya keyakinanmu. Apa kau sudah yakin?"

Lisa menggigit bibirnya dengan gugup, "Saya sangat mencintai posisi saya sekarang ini dan berharap supaya Pyeonghwa bisa terus mencapai kedamaian yang diidamkan sesuai namanya. Saya..., juga ingin berada di sisi Anda sebagai orang yang pantas. Maka, saya akan berusaha yang terbaik."

Jungkook tersenyum mendengarnya. Ia kemudian berdiri dan memeluk Lisa. "Dengan begini kau sudah setuju, ya? Aku tidak akan menerima penolakkan apapun setelah ini. Perjodohanmu juga resmi akan dibatalkan."

평화 Pyeonghwa |Lizkook|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang