22 🍶

1.6K 339 47
                                    

평화

Yo! I'm back!
Awas kalo gak comment ya!

"Nona Hwang..., ini-,"

"Tidak apa. Saya sudah menjawabnya. Kalau begitu saya pulang dulu, sepertinya hari ini saya kurang sehat." Kata Lisa yang segera bangkit dari mejanya dan berjalan pergi dari kedai teh itu. 

Jungkook mengusap rambutnya dengan frustasi. "Apa yang harus kulakukan? Dibiarkan saja? Dikejar? Kenapa ia tiba-tiba pergi seperti itu?" Setelah beberapa saat kalut dengan pikirannya, Jungkook langsung pergi dari sana sembari meninggalkan beberapa perak di meja untuk membayar teh yang sudah dipesannya. 

Ia yakin Lisa masih tidak jauh dari sana karena tidak lama sejak ia meninggalkan kedai tadi. Yang menjadi masalah ke arah mana ia pergi? Jalanan saat ini ramai sekali karena ada banyak orang yang keluar mengingat sekarang sudah agak sore dan sebentar lagi akan ada pasar malam. 

Maka, Jungkook berjalan ke arah tempat yang mirip gang kecil dan dengan mudahnya naik ke atap. Ia berpikir akan lebih gampang untuk mencari seseorang dari atas. Tidak ia sangka akan mudah sekali menemukannya karena tusuk rambut yang dibelikannya untuk Lisa terlihat sangat jelas. Ia segera turun dan berlari ke arah Lisa dan menarik tangannya. 

Tidak disangka lagi Lisa langsung menarik tangan Jungkook dan memutar tangannya. Setelah melihat siapa yang ia putar tangannya, Lisa langsung terkejut dan melepas tangan Jungkook yang mengaduh kesakitan. "Astaga, Tuan Wang! Anda mengejutkan saya!"

"Kau yang lebih mengejutkan. Tenagamu sepertinya tidak main-main saat sedang marah, ya?" Jungkook memperhatikan tangannya yang agak memerah. Padahal ia sudah sering melawan orang-orang yang terlihat lebih kuat dari Lisa. Ia tidak percaya baru saja ia merasakan sakit dari wanita selain ibunya. 

"Maafkan saya. Lagipula kenapa Anda langsung menarik tangan saya? Saya 'kan reflek seperti itu." Kata Lisa. 

"Kau berjalan terlalu cepat aku jadi tidak punya pilihan lain," ujar Jungkook. 

"Ikuti saya. Akan saya obati."

"Masih sakit?" Tanya Lisa.

Jungkook mengangguk walau ia sudah tidak merasa sakit. Setidaknya ia bisa melihat wajah Lisa dari dekat lebih lama. Ia membiarkan Lisa memijat tangannya yang sudah tidak terasa sakit sama sekali, ia bahkan tidak merasakan tangan Lisa yang memijatnya saking fokusnya memandangi wajah Lisa.

"Tuan Wang, saya tidak peduli jika Anda mengajak saya bertemu tapi tolong jangan membicarakan hal seperti perjodohan." Kata Lisa.

"Aku tidak akan mengulanginya."

Setelah itu, Lisa meletakkan kembali tangan Jungkook yang ia rasa sudah cukup dipijat. Ia menoleh ke arah sungai yang ada di samping mereka saat ini. Ya, mereka sudah jauh dari pasar malam karena Lisa memutuskan untuk mengobati tangan Jungkook di dekat sungai yang jauh dari keramaian pasar malam. Namun, cahaya dari lampu pasar malam masih bisa menyinari mereka. Tanpa Lisa sadari, ia mengajak Jungkook ke tempat romantis seperti ini.

"Sepertinya sudah malam. Saya akan kembali dulu," ujar Lisa. Ia lantas berdiri dan hendak berjalan pergi dari sana. Namun, ia kehilangan keseimbangan dan terpleset seketika.

Jungkook dengan sigap menangkap Lisa dan menjaga keseimbangannya supaya tidak jatuh ke sungai. Lisa sendiri memejamkan matanya erat-erat bersamaan dengan tangannya yang meremas baju Jungkook.

Jujur saja Jungkook tidak mengharapkan terjadi hal seperti ini saat ia menangkap Lisa tadi. Namun, ia juga merasa ini bukan hal yang buruk juga hingga tidak lama Lisa sadar akan posisi mereka saat ini. Ia dengan reflek mendorong Jungkook yang susah payah menahan keseimbangannya supaya tidak terpleset.

"Akh!"

Tanpa aba-aba keduanya jatuh ke dalam sungai yang tidak terlalu dalam itu.

"Nona Hwang, kau tidak apa-apa?" Tanya Jungkook. Ia melihat ke arah Lisa yang menggelengkan kepala sembari berdiri dan membetulkan pakaiannya yang sudah basah semua.

Lisa melihat ke Jungkook yang masih diam di tempat tanpa ada niatan untuk berdiri, "Apa yang Anda tunggu? Kenapa tidak berdiri?"

"Tarik." Jungkook mengulurkan tangannya sembari menunggu Lisa untuk menarik tangannya.

Dengan malas Lisa menarik tangan Jungkook. Tapi, tidak ia sangka setelah ia menarik tangan Jungkook, pria itu malah melemparkan air ke arahnya.

"Akh! Tuan Wang!"

Orang mana yang tidak akan marah diperlakukan seperti itu? Maka, Lisa langsung membalasnya dan membiarkan Jungkook juga terbasahi dengan air.

"Nona Hwang, kau tidak tahu berapa harga baju ini?" Tanya Jungkook dengan nada bercandanya.

"Lalu apa Anda juga tahu berapa harga baju ini?" Balas Lisa.

"Oh, begitu?" Jungkook langsung melemparkan air ke arah Lisa yang lagi-lagi dibalas dengan gadis itu hingga terjadi perang air di antara mereka. Mungkin orang yang lewat di sana mengira sudah gila karena bermain air malam-malam begini.

"KIta sudah seperti orang gila bermain air malam-malam," ujar Jungkook. 

Lisa terkekeh menanggapinya, "Yang memulainya duluan 'kan Anda. Mungkin yang terlihat lebih gila adalah Anda."

Jungkook hendak membalas perkataan Lisa, namun ia berhenti saat melihat wajah Lisa yang tertawa lepas. Entah kenapa ia suka dengan suara tawa dari gadis itu. Apalagi melihat wajah bahagianya. Tanpa Jungkook sadari, tangannya sudah terulur ke pipi kiri Lisa. Gadis itu tampak terkejut dengan perlakuan tiba-tiba Jungkook. 

"T-tuan...,"

Seakan tersadar akan tindakannya, Jungkook langsung memundurkan badannya dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia melirik ke arah Lisa yang menundukkan kepalanya dengan wajahnya yang memerah.

"Nona Hwang..., aku ingin meminta maaf untuk hari ini dan juga berterima kasih. Aku tidak sadar jika aku terlalu menekanmu dengan pertanyaanku tadi. Aku juga ingin berterima kasih karena setelah bertemu denganmu, beban yang ada di pundakku lepas begitu saja." Kata Jungkook.

Lisa menganggukkan kepalanya, "Tidak apa. Saya senang bisa membantu."

Tadinya Lisa pikir hanya sampai di situ pertemuan mereka hari ini. Namun, setelahnya ia membeku ketika Jungkook membalikkan badannya dan mendekatkan badannya ke Lisa dan memeluk tubuh gadis itu.

Ia sama sekali tidak tahu harus melakukan apa, maka ia hanya diam dan menunggu penjelasan dari Jungkook yang masih melingkarkan kedua tangannya di punggung Lisa dengan erat seakan tidak ingin pergi dari sana.

"Aku..., tidak ingin melakukan apa-apa. Tanggung jawab yang kutanggung sangat berat. Aku hanya ingin menjadi orang yang bebas, namun aku tidak bisa karena aku tahu aku bukan orang yang seperti itu," ujar Jungkook.

Jujur saja Lisa sama sekali tidak paham apa yang dikatakan Jungkook, namun ia membalas pelukan Jungkook sembari berbisik pelan. "Lakukan saja sesuai yang Anda inginkan. Ikuti kata hati Anda jika menurut Anda itu bisa membuat Anda bebas." Kata Lisa.

Mendengar itu, Jungkook melepaskan pelukannya dan melihat kedua mata Lisa yang membulat karena merasa malu dengan tatapan Jungkook. Ia berusaha mengalihkan pandangannya namun Jungkook menahan wajahnya.

"Bagaimana ini? Sepertinya ini terlalu cepat bagiku untuk jatuh padamu."

Hanya dengan mendengar kata itu dari mulut pria di depannya kemudian Lisa seolah merasakan dunianya seakan berpindah. Pria itu memajukan wajahnya tanpa aba-aba.

Wang Jungkook, menciumnya.

평화

To be continued...

Jangan lupa vomment!

평화 Pyeonghwa |Lizkook|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang