Happy Reading!
📕📕📕
.
.
.🌹🌹🌹🌹
Sekarang Lalisa hanya mampu terdiam dengan dikelilingi oleh Seunghee beserta Kekasihnya dan juga Sehun. Ya, pria yang memanggilnya dan menatap dirinya penuh cinta tadi adalah Oh Sehun. Dan sekarang... Dengan tatapan penuh tanya yang ditujukan oleh Seunghee untuknya serta tatapan penuh selidik dari Sehun membuatnya cukup tertekan.
Lalisa kemudian meminum Jus apelnya dengan cepat dan meletakkan gelasnya ke atas meja dengan kasar. "Bisakah kalian berdua berhenti menatapku seperti itu?!" Hardik Lalisa dengan kesal. Memang ia melakukan kesalahan apa sampai harus ditatap sedemikian rupa oleh sahabat dan pria konyol disampingnya ini.
"Mengapa kau tidak memberi tahu diriku jika kau akan pergi ditengah hujan begini?" Tanya Sehun dengan mata yang menyipit.
"Mengapa kau tidak memberi tahu diriku jika kau menjalin kasih dengan pemilik Oh Enterprise? Sesaat lalu kau bahkan bilang kepada ku kalau kau belum pernah menjalin hubungan serius dengan seseorang." Kali ini giliran Seunghee lah yang bertanya.
Ok, ia bingung harus menjawab apa pada pertanyaan mereka berdua. Lalisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu menatap mereka berdua -lebih tepatnya menatap Sehun.
"Kau, Oh Sehun. Kita tidak memiliki hubungan apapun sampai aku harus meminta izin kepada mu bahkan jika aku ingin pergi ke suatu tempat dalam keadaan badai salju sekalipun!" Sentak Lalisa dengan Kasar.
Kemudian tatapannya beralih pada sahabatnya. "Kau sudah mendengar aku mengatakan jika aku tidak memiliki hubungan dengannya bukan? Jadi tolong jangan bertanya apapun lagi."
Lalisa kemudian menatap ke luar. Hujan sudah reda, ini saatnya ia untuk kembali ke rumah. Semakin lama disini membuatnya semakin muak dengan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan di tunjukkan padanya. Ia sangat hafal sifat Seunghee, wanita itu tidak akan pernah lelah bertanya sampai ia merasa jawaban yang diberikan Lalisa sudah sangat memuaskan.
"Aku pulang." Dengan kasar Lalisa meraih tasnya dan berjalan keluar dari cafe yang berada dilantai dua salon milik Seunghee.
Sehun, Seunghee dan juga Jaehyun menatap kepergian Lalisa dengan berbagai macam ekspresi.
"Kau tau sayang? Tidak seharusnya kau terlalu ingin mengetahui tentang kisah percintaan sahabatmu itu. Ia terlihat sangat kesal." Ucap Jaehyun. Akhirnya setelah lama hanya menjadi penonton dan menyaksikan apa yang terjadi di depannya, ia merasa jengah sendiri melihat tingkah kekasih dan juga sahabatnya.
"Dan kau Hyung-" ucapan Jaehyun berhenti saat melihat Sehun sudah beranjak dari duduknya dan mengejar Lalisa.
"Aku belum selesai bicara, Sialan!"
••••
Hyera menatap kosong tepat dimana Lalisa baru saja melangkah keluar dari sebuah Salon dengan diikuti oleh Sehun tak lama setelahnya. Dirinya tanpa sadar mencengkeram stir kemudi dengan kuat seraya mengumpat beberapa kali.
"Sialan! Brengsek! Sebenernya apa kelebihan dirinya dibanding diriku hingga kau terus mengejarnya, Sehun-a." Maki Hyera seraya tetap meluruskan pandangannya. Baiklah jika itu maunya. Bukan kah saat ini sudah waktunya dia untuk bertindak? Tak akan mungkin dirinya diam saja saat apa yang sudah menjadi miliknya akan direbut oleh orang lain.
"Aku akan memberimu sedikit pelajaran karena sudah berani merebut Sehun dariku, Lalisa-ssi." Ucapnya seraya menyeringai bak iblis. Tak ada orang yang bisa menahannya kali ini, tak ada satupun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only One
Fanfiction(21+) Mature content 🚫 "Love does not begin and end the way we seem to think it does. Love is a battle, love is a war; love is a growing up." Awal publish : 16 Juli 2019 [Slow update] Highest Rank. #1 in sun (3 april - 8 april 2022). #1 in content...