The Only One : Chapter 2

8.9K 461 6
                                    

****

Sesampainya di bandara, Blits kamera langsung menyapa dirinya. Ia bahkan harus rela di kawal oleh beberapa bodyguard karena disana begitu penuh sesak oleh beberapa pengunjung yang datang hanya untuk melihat Lalisa dan kawan-kawan. Matanya meliar di balik kacamata hitamnya guna mencari keberadaan sang kakak dan beberapa teman se-agensinya.

"Ah, itu dia." Gumam Lalisa setelah menemukan letak posisi Kakaknya berada.

Ia segera mempercepat langkahnya bahkan nyaris berlari jika tidak di tahan oleh SoHee. Melihat Ainsley diantara ratusan manusia yang mengelilinginya bagaikan menemukan setitik air di gurun pasir.

"Eonni!" Sapanya seraya melambaikan tangan.

"Oh, hai. Sudah datang? Kami hampir meninggalkanmu disini jika 2 menit lagi kau masih belum menampakkan batang hidungmu." Omel Minji kepada Lalisa -salah satu model sekaligus teman Ainsley- yang baru saja tiba dihadapan mereka.

"Tsk, Eonni! Aku terlambat juga kan karena mereka." Ujar Lalisa dengan mengecilkan volume suaranya.

"Kau menyalahkan penggemarmu?! Astaga benarkah ini!"

"Hei! Sudah-sudah. Lebih baik sekarang kita naik ke pesawat daripada mendengarkan kalian berdua bertengkar." Lerai Ainsley. Kemudian ia menarik Lalisa mendekat ke arahnya dan mengajaknya untuk berjalan bersama.

••••

New York City, 06.30 PM.

"Apa ini hotel yang akan kita tempati selama dua hari ke depan?" Tanya Park Eunji seraya menatap bangunan hotel yang ada di hadapannya penuh minat.

Semua orang juga tau, jika Oh Enterpise bukanlah perusahaan yang kecil. Mereka merupakan perusahaan yang berjalan di bidang otomotif, perhotelan, pemasaran dan beberapa waktu lalu mereka juga baru membuka cabang baru yaitu Fashion & Modeling.

Dengan pemimpin yang masih terbilang muda dan memiliki kinerja yang baik pula. Akhirnya perusahaan itu bisa berkembang sepesat ini dan sudah membuka cabangnya di berbagai negara. Dan New York adalah salah satunya.

"Ya, kurasa juga begitu." Jawab Lalisa seadanya. Mereka ini model yang sedang naik daun akhir-akhir ini. Sudah menjadi brand ambasador beberapa produk terkenal bahkan sudah ada yang ditawari untuk bermain drama. Tetapi hanya melihat hotel seperti ini? Haruskah mereka bereaksi berlebihan?

"Kajja... Aku sudah sangat lelah dan ingin beristirahat."

Lalisa lalu meraih lengan Ainsley dan mengikuti manager mereka dari belakang. Kalau sudah seperti itu, ia hanya ingin managernya yang mengurus masalah kamar hotel, lalu membiarkannya menghemat pita suaranya barang sebentar saja.

Begitu memasuki hotel, beberapa pengunjung berhenti sejenak untuk melihat mereka.

"Oh lihat! Bukankah itu Model EsTeem yang sangat berbakat itu?"

"Ah! Ya, sayang! Kau benar."

"Lalisa! Look at me please?!"

"Lihatlah lekuk tubuh gadis berambut pirang itu! Sangat menggiurkan. Aku jadi ingin segera menyeretnya ke dalam kamarku."

The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang