The Only One : Chapter 18

1.7K 138 15
                                    

Happy Reading!

________________________________

Liam duduk terdiam di dalam mobilnya. Dengan sebuah ponsel yang masih menempel pada telinganya. Ia menatap Restauran dihadapannya dengan pandangan menusuk.

"Aku sudah berada di luar." Ucapnya dengan nada dingin. Pun, ia segera mematikan sambungan telpon. Melangkah keluar dari mobil, saat orang yang dinantinya sudah mulai melangkah keluar dari tempat itu.

Wanita berperawakan tinggi, putih, dengan rambut panjangnya yang tergerai indah. Dan jangan lupakan juga dengan body bak gitar spanyol yang dimiliki oleh Wanita itu. Membuat semua laki-laki jelas akan berfikiran kotor ketika melihatnya.

Dengan langkah mantap, Liam menghampiri. Tersenyum miring saat mendapat tatapan tak kalah tajam dari orang dihadapannya. Ia lalu merentangkan kedua tangannya. Hendak memeluk.

"Tak ingin menyambut ku dengan sebuah pelukan?" Tanya Liam dengan tetap membiarkan kedua lengannya terbuka. Alisnya berkerut.

"No."

Mendengar jawaban Wanita dihadapannya membuat Liam memutarkan bola matanya malas. "Terserah padamu."

Walau begitu, Liam tetap menarik Wanita itu ke dalam pelukannya. Memeluknya dengan erat, enggan melepaskan.

"I miss you so bad, Ash."

"Tsk, big liar. Merindukan tetapi tetap meninggalkan ku seorang diri di California." Gerutu seorang Wanita yang dipanggil dengan sebutan Ash tadi.

Liam terkekeh, ia mengurai pelukan dan mengusap pipi kekasihnya dengan lembut.

"You know very well that my arrival here is for a mission." Ucap Liam berusaha memberi pengertian. Melirik sekitar. Ia Merasa tak rela jika tubuh Wanitanya ditatap dengan penuh minat. Liam kemudian menarik Asha kembali masuk ke dalam Restauran.  Memerintahkan Wanita itu untuk duduk ditempatnya selagi mereka menunggu makanan datang.

Liam tersenyum. Sedikit berdecak saat Wanita dihadapannya selalu berusaha menghindar ketika netra mereka tak sengaja bertemu. Membuat Liam gemas sendiri.

"Stop, Babe. Setelah semua masalah disini selesai, aku berjanji akan meluangkan seluruh waktu ku untukmu, Okay?"

Mendengar ucapan Liam membuat Asha dengan perlahan mengembangkan senyumnya. Ia mengangguk, hendak berbicara. Namun segera ia urungkan karena bersamaan dengan makanan mereka yang datang.

"Let's eat. Setelah ini kita akan ke Apartemen ku."

******

Hujan sudah reda sejak beberapa menit yang lalu. Matahari juga sudah mulai mengintip, bersamaan dengan munculnya pelangi yang indah. Namun hal itu tak mampu membuat sepasang sejoli yang kini tengah saling menghangatkan itu beranjak dari posisinya. Terlihat jika mereka sangat nyaman dengan hal itu.

Dengan posisi Sehun yang bersandar pada kepala ranjang sembari merengkuh Lalisa, Dan juga posisi Lalisa yang berbaring diatas tubuhnya bisa saja membuat orang yang melihat menjadi salah paham. Apalagi saat ini kemeja mereka juga sudah tertanggal. Semakin membuat orang berfikiran negatif pada keduanya.

The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang