The Only One : Chapter 11

2.4K 221 11
                                    

Happy Reading!

📕📕📕
.
.
.

🔥🔥🔥


"Kita lihat, apakah ada yang bisa menyelamatkan dirimu dariku, Nona Lalisa Manoban." Ucapnya dengan serai licik, ia kemudian segera melajukan mobilnya dengan menginjak penuh pedal gas. Kali ini, ia tidak akan membiarkan wanita itu lolos dari pandangannya.

"NONA AWAS!"


*****


Suara bising dari sirine Ambulance yang baru saja datang benar-benar memekakan telinga, orang-orang yang melewati jalanan ini memutuskan untuk berhenti sebentar sekedar untuk melihat insiden yang terjadi. Mereka mengitari, seraya bertanya dan melihat keadaan sang korban yang mungkin terluka parah mengingat mobil tadi melaju dengan kecepatan penuh.

"Ya Tuhan, apa yang telah terjadi?"

"Oh astaga, lihatlah! Kakinya sepertinya patah?"

"Bagaimana bisa pengemudi tadi tetap pergi dan tidak bertanggung jawab seperti ini?

"Karma benar-benar menantinya."

Kebisingan-kebisingan itu tak mampu membuat seorang wanita yang terduduk dengan lemas disisi trotoar tempat kejadian bergeming. Ia tampak sangat shock dengan kejadian yang menimpanya, ia hanya mampu menatap kosong kerumunan orang yang mengitari 'penolongnya' walau saat ini beberapa orang juga tengah menanyai keadaanya.

"Excuse me," Ucap sepasang Pria dan Wanita yang sedang berusaha menembus kerumunan yang tengah mengitari Wanita itu. Setelah berhasil sampai di hadapannya, si Pria segera berlutut guna untuk melihat kondisi sang Wanita.

"Ma chérie, Quelqu'un a-t-il été blessé? (Sayangku, apakah ada yang terluka?)" Tanya sang Pria kemudian dengan kekhawatiran yang luar biasa. Dan segera, sang Wanita pun menoleh ke sumber suara dengan raut wajah yang hendak menangis. Astaga, bahkan wajahnya saat ini terlihat benar-benar pucat pasi. Terkutuklah orang yang hendak menyakiti miliknya.

"Apakah dia akan baik-baik saja, Sehun-a?" Tanyanya dengan suara bergetar. Pandangannya kembali beralih pada seseorang yang telah menolongnya tadi.

Ia adalah Lalisa.

Saat hendak menyeberang tadi, tangannya tiba-tiba ditarik dengan kuat oleh seorang Pemuda dan membuat Pria itu yang menggantikan posisinya. Ia bersyukur karena Pria itu hanya terserempet dan tidak tertabrak, tetapi walaupun begitu, lukanya tetap lebih parah dari yang di alaminya. Sedangkan dirinya hanya mengalami luka kecil di sikunya karena terjatuh di trotoar dan terdapat beberapa goresan-goresan kecil disekitar kaki dan lengannya. Bahkan, kamera kesayangannya telah terlempar entah kemana. Lalisa benar-benar tidak memperdulikannya lagi.

Sehun segera mengikuti pandangan dari Wanitanya yang tengah melihat seorang Pemuda yang dibawa masuk ke dalam Ambulance dengan luka dibeberapa tempat pada tubuhnya serta sebelah kakinya yang terikat oleh kain. Pemuda itu tak sadarkan diri.

"Shh... Tenanglah, ia akan baik-baik saja. Kita akan kembali ke Hotel sekarang." Tuturnya kemudian. Ia segera menggendong Lalisa lalu meminta Sohee untuk memberhentikan Taxi. Ya, dia lah Wanita yang datang bersama dengan Sehun tadi.

Sedangkan Lalisa hanya mampu terdiam dengan tetap mengalungkan tangannya di leher Pria itu. Ia sangat lemas, bahkan untuk sekedar berjalan juga tak sanggup. Dirinya kemudian melirik ke belakang, tepat kearah Sohee yang tengah menenteng Heels miliknya yang patah sebelah lalu kembali menyandarkan kepalanya di pundak tegap milik Sehun. Ia bergumam pelan lalu jatuh tertidur dalam pelukan Pria itu tak lama kemudian.

The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang