The Only One : Chapter 12

2K 193 9
                                    

Happy Reading, guys!

📕📕📕📕

.

.

🌹🌹🌹🌹

Hari ini tepat dua minggu saat terakhir kali Sehun menemui dirinya. Setelah hari dimana Lalisa mengalami kecelakaan, ia sama sekali tidak mendapatkan kabar tentang pria itu lagi padahal SoHee berkata padanya jika Sehun tengah pergi untuk mengurus suatu masalah dan akan segera kembali. Namun, hingga kini pria itu sama sekali tak nampak batang hidungnya.

"Hh, berhenti memikirkan dirinya Lalisa. Sekarang fokuslah pada apa yang tengah kau jalani." Gumamnya kemudian.

Pandangannya menatap kosong ke dalam cermin yang ada dihadapannya dengan sebuah kapas pembersih berada ditangan kanannya. Saat ini dirinya tengah berada di private room. Ruangan khusus untuk dirinya. Lalisa baru saja selesai melakukan pemotretan iklan mode pakaian untuk Winter nanti. Dan saat ini ia tengah membersihkan wajahnya yang dipenuhi oleh make up beserta mengganti pakaiannya dengan yang lebih nyaman.

Ia memfokuskan netra cokelatnya pada cermin ketika melihat knop pintu bergerak dan tak lama setelahnya pintu ruangannya terbuka. Disana menampilkan sosok Park Sohee dengan balutan dress berwarna peach serta gaya rambut ponytail nya kemudian sebuah iPad ditangan kanan dan sebuah air mineral di tangan sebelah kirinya. Dengan anggun, ia mendudukkan diri di sofa seraya meletakkan air mineral yang ia bawa ke atas meja dan menumpukkan kaki kanannya di atas kaki kirinya. Pandangannya kemudian berfokus pada iPad yang ia bawa.

Gerak-gerik Sohee pun tak luput dari pandangan Lalisa sehingga membuatnya tak mampu menahan tawa geli saat melihat tingkah managernya itu.

"Lisa, besok kita akan kembali ke Seoul dengan penerbangan malam hari." Ucapnya dengan kalem. "Setelah itu kita akan langsung ke kantor pusat untuk mengurus kontrakmu." Sambungnya kemudian.

Mendengarnya Lalisa hanya mengangguk paham, sebenarnya masih ada waktu sekitar tiga bulan lagi bagi dirinya untuk memutuskan atau memperpanjang kontrak kerjanya. Namun, ia bukanlah orang yang suka menunda-nunda suatu hal yang menyangkut pekerjaannya. Maka dari itu, ia lebih memilih untuk mempercepat jadwalnya dan mengurus masalah kontrak dengan cepat lalu bisa bersantai setelahnya.

"Bisakah sebelum kembali kita berbelanja dulu, Sohee-ah? Selama disini aku sama sekali belum berkeliling karena terlalu sibuk dengan segala jenis pemotretan." Ucap Lalisa dengan wajah tertekuk.

"Ya! Kita kemari dengan membawa empat kopermu dan dua koper milikku. Jika kita berbelanja lagi nanti, kita akan memiliki tambahan biaya bea cukai yang cukup besar!" Sentak Sohee dengan kesal.

Mendengar itu Lalisa hanya mampu meringis dan mengusap lehernya dengan canggung. Benar apa yang dikatakan oleh Sohee, saat kemari Lalisa sangat kalap dan membawa segala sesuatu yang menurutnya penting dan perlu ia bawa kemana-mana. Namun nyatanya, ia sama sekali tidak memakai barang itu bahkan selama disini Lalisa hanya menyentuh tiga koper miliknya. Pun untuk high heels, ia hanya memakai satu dan sisa sneakers serta heels miliknya ia biarkan begitu saja.

"Oh hello, Aku seorang model oke? Penampilan ku akan selalu diperhatikan oleh media dan akan menjadi trend anak muda masa kini. Jadi mana mungkin aku pergi hanya dengan satu koper berisi pakaian dan sepatu? Itu sangat tidak elite." Sanggah Lalisa kemudian seraya membenahi letak poni dan rambut pirang panjangnya lalu mengibaskannya ke belakang.

Melihat hal itu, Sohee hanya memutar bola matanya dengan malas. Ia lelah. Tak akan ada yang mampu mendebat Lalisa atau memenangkannya perdebatan itu kecuali Ainsley sendiri.

The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang