The Only One : Chapter 17

1.4K 154 13
                                    

Play list : Secret Number - Love Maybe

Hai guys, Happy Ied Mubarak! Terimakasih juga atas segala support yang udah kalian kasih ke Author moodyan ini. ❤️

****

Happy Reading!
_______________________________

Pagi ini Hujan tiba-tiba saja mengguyur kota Seoul. Membuat sebagian orang lebih memilih untuk kembali bergelung dalam selimut hingga hujan mereda. Tak terkecuali juga yang dialami oleh Wanita berambut Dark Brown ini. Ia bahkan tidak memperdulikan gedoran pintu kamar yang sejak tadi bersautan tanpa henti. Ia hanya membalasnya dengan melempar bantal yang ada di sekitarnya lalu menarik selimut hingga menutup sebagian wajahnya.

 Ia hanya membalasnya dengan melempar bantal yang ada di sekitarnya lalu menarik selimut hingga menutup sebagian wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya! Kau tidak mau bangun? Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu, Lalisa!" Pekik Ainsley dari luar kamar Lalisa. Ia bahkan tak henti menggedor-gedor pintu kamar sang adik.

"Aaa, aku sedang tidak ingin bertemu dengan siapapun. Usir saja dia, Kak!"

Mendengar ucapan sang Adik membuat Ainsley menghela nafas. Ia kemudian menatap pria yang ada disampingnya dengan pandangan tak enak. Menggaruk pipinya lalu memaksakan senyum.

"Kau lihat sendiri, Sehun-ssi. Dia memang sangat sulit untuk dibangunkan."

Sehun terkekeh. Ia tak tahu jika Wanita-nya itu akan sulit dibangunkan pada saat seperti ini. Wanita itu mirip seperti Beruang yang melakukan hibernasi di musim dingin. Bedanya kali ini, hanya Hujan saja. Meski sama-sama dingin, tetapi beda konteks.

"Apa kau memiliki kunci cadangan untuk kamar ini, Noona?" Tanya Sehun sembari menatap lekat kearah Ainsley.

Ainsley terdiam. Berfikir. Lalu menjentikkan ibu jari dan juga telunjuknya saat mengingat sesuatu. "Oh, tunggu sebentar. Meskipun ada biasanya akan selalu diambil oleh Lalisa karena dia selalu melupakan letak kunci kamarnya." Papar Ainsley dengan nada jengkel. Ia kemudian berjalan kearah Lemari kaca yang terisi penuh oleh penghargaan miliknya dan juga sang adik. Membuka salah satu laci dan sedikit tersenyum saat benda yang dicarinya masih tersimpan rapih disana.

Ia kembali berjalan ke arah Sehun. Mengangkat kunci itu sejajar dengan Wajahnya. Sedikit menggoyangkan, lalu tersenyum senang.

Pun, Sehun yang melihat itu kembali bersorak dalam hatinya. Setelah disibukkan dengan segala macam pekerjaan, bahkan sampai lupa memberikan bunga yang ia beli beberapa hari yang lalu. Akhirnya Sehun memiliki waktu untuk menjenguk Lalisa.

The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang