The Only One : Chapter 15

1.4K 142 3
                                    

Sunjae - Missing You.

Hai, selamat malam semuanya. Gimana puasanya hari ini? Masih lancar terus kan? Semangat ya! Karena mood lagi baik, akhirnya mutusin buat update part ini. Semoga kalian suka! Jangan lupa vote dan komen banyak-banyak biar Aku semangat nulisnya🤭.

Happy Reading!
.

.

🍃🍃🍃🍃

Bunyi alat Cardiorespiratory Monitors memenuhi sebagian besar ruangan VIP di rumah sakit Samsung Medical Center

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunyi alat Cardiorespiratory Monitors memenuhi sebagian besar ruangan VIP di rumah sakit Samsung Medical Center.

Tak terkecuali di sebuah ruangan yang saat ini sedang memperlihatkan seorang wanita yang tengah terbaring lemah dengan alat bantu medis terpasang di beberapa bagian tubuhnya. Bahkan ada beberapa bagian luka yang kini sudah terbungkus oleh perban dan sebuah gips di kaki bagian Kanan nya.

Wanita itu terlihat begitu menyedihkan. Dan membuat seseorang yang kini tengah duduk di sebuah kursi roda menatapnya seraya meneteskan air mata.

Wanita itu adalah Park Sohee. Dan seseorang yang tengah menangis tadi adalah Lalisa.

"Sohee-ah, aku tahu kau begitu ceroboh. Lain kali aku akan sangat memarahi dirimu jika kau tidak mengenakan sabuk pengaman mu lagi," Ucapan Lalisa terpotong oleh isakannya sendiri. Ia mengusap lengan sahabatnya itu dengan sayang seraya mengusap air matanya perlahan.

"Tapi, kau sekarang harus bangun. Siapa yang akan mengomeli diriku jika aku terlambat bangun nantinya? Kau pasti sangat tahu jika Ainsley bahkan tidak mampu melakukannya."

Lalisa lelah. Badannya juga sangat sakit karena menghantam pintu dan jok mobil. Bahkan tubuhnya kini juga terbalut perban di beberapa bagian.

Seharusnya saat ini dirinya masih berada di dalam ruang rawatnya, Apalagi dia baru saja sadar sekitar beberapa menit yang lalu. Tetapi saat mendengar tentang kondisi sang Manager dari salah seorang perawat membuatnya berontak dan mengamuk di dalam ruangan nya. Sampai akhirnya dengan berat hati, sang perawat mau membantunya untuk beranjak dan membawanya ke dalam ruangan yang ditempati oleh Sohee.

Lalisa mengerjapkan matanya beberapa kali saat kepalanya terasa sakit. Ia meringis, bahkan sampai meremas rambut nya sendiri guna meredam rasa sakit itu. Akhirnya dengan sedikit memajukan kursi rodanya, Lalisa memilih untuk membaringkan kepalanya di sisi ranjang rumah sakit seraya menompang kepalanya dengan tangan kiri. Menghadap kearah Sohee.

 Menghadap kearah Sohee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang