The Only One : Chapter 5

5.5K 374 12
                                    

Happy Reading!

📕📕📕
.
.
.

🌹🌹🌹🌹

Dengan balutan Denim dress diatas lutut, Lalisa pergi menuju tempat pemotretan seraya meletakkan kepalanya disandaran kursi penumpang. Ia memainkan ponselnya dengan perasaan bosan dan juga dongkol. Bagaimana tidak? Ini adalah hari minggu, dan ia sudah menyiapkan segala hal untuk sekedar menghilangkan penat dari segala rutinitas yang ada. Tetapi tiba-tiba, sang Manager menelponnya dan mengatakan bahwa hari ini ia ada pemotretan.

 Tetapi tiba-tiba, sang Manager menelponnya dan mengatakan bahwa hari ini ia ada pemotretan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Katakan padaku, So Hee-ah. Berapa lama kita akan mengadakan pemotretan itu? Kau tau, kau benar-benar sudah menghancurkan hariku yang indah." Hardik Lalisa tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

SoHee meringis mendengar nada yang diucapkan oleh sahabat sekaligus atasannya itu. Ini memang salahnya, ia lupa memberitahu wanita itu masalah ini. Hingga berakhir dengan dirinya yang tadi ditelpon langsung oleh kantor pusat.

Dengan perasaan menyesal akhirnya ia mulai berkata "tiga sampai lima jam mungkin? Kau akan melakukan beberapa kali take ditempat yang berbeda."

Menghela nafas lelah, Lalisa kemudian mengerutkan dahinya— teringat sesuatu, tetapi dirinya tak mengingat secara pasti akan hal itu. Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke jalanan seraya mencoba mengingat sesuatu yang ia lupakan hingga tanpa sadar tertidur dengan posisi memeluk ponselnya.

****

"Ok, pemotretan hari ini telah selesai. Terimakasih atas kerja sama kalian semua." Ucap sang Fotografer dengan lantang seraya melihat hasil gambar terakhirnya. Setelah itu ia mulai membereskan seluruh peralatan untuk pemotretan dan pamit undur.

Kini giliran Lalisa yang tersenyum seraya membungkuk ke beberapa orang yang sedari tadi telah menemani dirinya. "Terimakasih semuanya."

Ia kemudian beranjak dari tempatnya menuju ke ruang ganti. Mendudukkan diri disamping SoHee tepat di sofa yang tersedia seraya meluruskan kaki tanpa melepaskan sepatunya. Walau sudah begitu lama bagi Lalisa menjadi seorang model, tetapi tekanan yang ia terima dari high heels yang ia kenakan selalu mampu membuatnya kesulitan hingga selalu berakhir dengan kakinya yang akan lecet di beberapa tempat.

"Astaga... Aku lelah sekali." Keluh Lalisa seraya memijat kakinya guna sedikit mengurangi rasa nyeri di kakinya.

"Lalisa, setelah ini kau akan ada janji temu dengan Presdir Oh di sungai Han." Ucap SoHee dengan tetap fokus menggulir layar iPad miliknya. Sedangkan Lalisa, ia seketika menegakkam tubuhnya mendengar ucapan SoHee.

"What?!" Dengan pandangan penuh rasa terkejut, Lalisa mendekat kearah SoHee seraya menarik paksa iPad yang tengah digunakan oleh managernya itu. Memastikan bahwa yang ia dengar tidaklah salah.

The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang