Flashback!: Hujan

1.8K 288 13
                                    

Hujan mengguyur kota, membuat genangan air dimana-mana juga menghambat aktivitas orang-orang. Salah satunya remaja dengan manik hitam dan rambut serupa.

Hari ini dia tertimpa sial. Payung yang seharusnya melindunginya dari hujan, terbawa angin kencang lalu terbang ke jalan besar, berniat mengambil pun sudah terlambat karena truk dengan gambar maid Gojo Satoru melindas payung motif kucing itu hingga terbelah dua.

Setelah menyaksikan adegan naas itu, Aizawa langsung mencari tempat teduh. Halte bus juga beberapa toko menjadi tempat orang-orang berteduh dari ganasnya hujan, sebagian mereka menggerutu akan hilang / lupa payung mereka.

Mustahil baginya berdempetan, maka dari itu mencari tempat lain adalah solusi nya sekarang. Sebagai pengganti pelindung, ia memakai tasnya agar kepalanya tidak terkena air huj-

Splashh!

Dan naasnya, sekarang tubuhnya yang terkena cipratan genangan air sedangkan kepalanya? Tentu kering. Terimakasih mobil mewah, berkat Anda Aizawa harus kembali ke rumah dan berganti seragam.

"Eh?"

Mobil yang memberi Aizawa musibah kembali mundur. Kaca mobil turun perlahan, memperlihatkan sosok yang seminggu lalu ia temui bersama dengan mini villain.

****

"Maaptan atu"

"Sudah 15 kali ku katakan, tak apa-apa"

"Tapi.... Tamu jadi bacah gala-gala atu"

"Memangnya kau yang menyetir?"

Sekarang, Aizawa berada di ista- rumah mewah bagai di negeri dongeng. Kenapa dia bisa berada disini? Jawabannya sudah jelas, karena pemilik mobil mewah dengan warna hitam mengkilap yang memberi cipratan air kepada Aizawa, adalah sosok gadis cilik yang ia temui seminggu yang lalu.

'Orang tajir' batin Aizawa sembari menatap horor sekelilingnya. Tembok berlapis batu zamrud dengan corak aneh namun tampak elegan. Ok ini cukup meyakinkan Aizawa, bahwa dirinya harus berprilaku baik terhadap (y/n) jika ingin nyawanya selamat.

"Nona, baju yang muat hanya ini" seorang maid datang membawakan sepasang baju laki-laki dengan model kucing.

Aizawa kembali menatap horor. Baiklah, mau tidak mau dia harus ganti pakaian atau dirinya akan sakit.

"Itu baju nii-sama, cementala ini tamu pate ini" ucap (y/n) sembari menyerahkan pakaian.

Aizawa hanya bisa pasrah. Yah ini lebih baik, dari pada harus kedinginan juga dilihat baik-baik, motif baju ini menarik perhatian karena kebetulan dia sangat suka kucing.

 Yah ini lebih baik, dari pada harus kedinginan juga dilihat baik-baik, motif baju ini menarik perhatian karena kebetulan dia sangat suka kucing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bajunya akan kering sebentar lagi, sebaiknya Anda berterimakasih terhadap kebaikan Nona" ujar supir (y/n) menatap benci terhadap Aizawa.

'Kan situ yang buat saya begini -_-' batin Aizawa dan menjawab dengan anggukan.

Setelah berganti pakaian, Aizawa dan (y/n) mengobrol di ruang tamu. Aizawa sedikit terhibur karena tingkat gadis cilik ini selalu membuatnya tertawa kecil, walau dia harus menerjemahkan sedikit bahasa cadel gadis ini karena dirinya sendiri kurang paham apa yang dibicarakannya.

°
°
°
°
°
°
°
°

"Terimakasih atas bajunya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih atas bajunya"

"Tata! Anti beltemu agi ya!"

Hi sensei! ( Aizawa Shouta X Reader ) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang