Raut malasnya mulai menunjukkan sedikit ketertarikan. Mendengar kabar tentang datangnya murid baru dikelasnya, membuat rasa penasarannya meningkat walau hanya 2%, sisanya hanya rasa kantuk juga pening akibat mengajar anak-anak bodoh yang tak mengerti pembahasan sederhana yang ia rangkum.
"Benar. Dia berasal dari Indonesia, dan quirk-nya sangatlah unik"
Mendengar hal tersebut dari pemilik sekolah, lantas pria ini mulai penasaran akan murid baru itu. Sedikit harapan agar murid baru ini tidak berbuat hal-hal aneh layaknya murid dikelasnya.
"Sebentar lagi dia akan sampai. Kalau tidak salah, dia-"
Brak!
Pintu berlapis baja telah hancur dalam satu sentuhan. Sang pelaku hanya tersenyum puas setelah memakai quirk-nya untuk merusak fasilitas sekolah.
"Hello Japanese! Maaf merusak pintu Anda, pak kepala sekolah"
Kedua orang yang menjadi saksi akan ulah gadis itu hanya memasang ekspresi datar. Ah tidak, Nezu selaku kepala sekolah tidak ingin menunjukkan raut datar ataupun kesal. Ingat, pencitraan adalah prioritas utama agar sekolah selalu maju.
Pupus-lah harapan Aizawa yang berharap akan mendapatkan murid normal, dan ternyata murid baru ini tidak jauh bedanya dengan dikelasnya.
"Nah Aizawa-san. Dia adalah murid baru, (L/n) (y/n)-san"
"..."
Aizawa terdiam. Entah mengapa, nama itu terdengar tak asing ditelinga nya.
"Oh, kau wali ku?"
Gadis remaja itu mendekati Aizawa, berniat memberikan salam berupa jabat tangan agar dapat mengakrabkan diri terhadap guru ini.
"Hi sensei! Salam kenal ya. Semoga kita menjadi akrab sampai kelulusan nanti"
° ° ° ° ° ° ° Saat (y/n) dan Bakusquad berjalan disekitar taman
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
