"Shouta!"
Air mata mengalir membasahi kedua pipi wanita itu, jemarinya memegang ujung baju seorang pria yang tak lain adalah suaminya.
Dia tidak rela, jika suaminya harus pergi begitu saja.
Dia harus mengatakan sekarang, harus!
Namun Shouta tidak mengetahui perasaannya. Dia mengabaikan wajah sang istri dan memilih untuk bersiap-siap pergi.
Tidak bisa! Tidak sekarang!
"Kumohon Shouta...." suara (y/n) mulai bergetar. Ia sudah tidak tahan untuk mengatakan semuanya.
Shouta membalikkan tubuhnya. Manik hitam gelam itu menatap sang istri dengan tatapan khawatir.
Ada apa dengan (y/n)? Kenapa dia menangis?
"Dengarkan aku, Shouta....."
Deg deg deg
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Tagihan listrik belum kau bayar, aku takut gelap dan tidak mau tidur dengan lampu padam"
"...."
"Apa? Kamu kan tahu aku phobia dengan gelap, kenapa kamu selalu lupa membayar tagihan sih?" Ucap (y/n) sembari menghapus air matanya yang diakibatkan oleh irisan bawang.
"Untung sayang" batin Shouta sembari membayar lewat aplikasi.
°
°
°
°
°
°
°
°
°"Shouta, mandi dulu baru pergi!"
"Ya~"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi sensei! ( Aizawa Shouta X Reader ) End
Fiksi PenggemarMenikah dengan guru sendiri? Bagaimana ya kehidupan mu dengannya. danger! 16+! bagi yang dibawah umur, saya tak menanggung resikonya!